
Ilustrasi sedang menjaga kesehaan mental (Foto: Pexels/PNW Production)
Jakarta, Jurnas.com - Paparan informasi negatif yang berlebihan bisa mengganggu kesehatan mental. Karenanya penting untuk memperhatikan informasi atau konten harian yang dikonsumsi dan strategi efektif menjaga kesehatan mental di tengah derasnya berita buruk dan konten provokatif.
Paparan harian terhadap berita dan konten negatif seperti kasus teror, kekerasan, gejolak politik dan ekonomi, hingga kasus korupsi, telah memunculkan keresahan yang bisa berdampak pada kondisi mental publik. Menurut Psikolog Klinis Pamela Andari Priyudha, M.Psi., kondisi ini bisa memicu ketegangan psikologis yang kronis jika tidak disikapi dengan bijak.
Pamela menilai, salah satu akar persoalan utamanya ialah rendahnya literasi digital. Banyak individu belum terbiasa memilah dan memverifikasi informasi yang diterima. Akibatnya, reaksi emosional sering kali muncul hanya berdasarkan judul, komentar, atau potongan konten tanpa memahami konteks utuh.
7 Tips Jitu Agar Anak Ayam Lahap Makan
Mengutip laman Universitas Gadjah Mada, kondisi ini membuat publik lebih rentan terhadap misinformasi dan manipulasi opini, sekaligus menciptakan ketegangan sosial yang lebih luas. Sementara itu, tubuh dan pikiran terus berada dalam keadaan siaga, yang dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan mental seperti kecemasan berlebihan, kelelahan emosional, hingga depresi.
Dampak psikologis dari berita dan konten negatis lebih terasa pada kelompok rentan seperti lansia, remaja, pengguna media sosial aktif, serta mereka dengan literasi digital rendah. Pamela menekankan pentingnya keterampilan self-regulation atau kemampuan mengelola emosi sebagai garda terdepan dalam melindungi kesehatan mental.
7 Langkah Strategis Menjaga Kesehatan Mental dari Paparan Konten Negatif
-
Kurasi Informasi dengan Sadar. Pilih waktu dan platform untuk mengakses berita. Hindari scroll tanpa arah, terutama saat mental sedang tidak stabil.
-
Pilah Sumber, Jangan Terjebak Judul. Baca berita dari sumber terpercaya dan jangan hanya terpaku pada satu kanal informasi.
-
Latih Diri Mengelola Emosi. Sadari kapan kamu perlu pause. Jangan paksa diri untuk terus mengikuti perkembangan jika itu justru membuat emosimu drop.
-
Jaga Konsumsi Konten Positif. Seimbangkan dengan konten yang menyenangkan, edukatif, atau inspiratif. Ini bukan pengalihan, tapi perawatan emosi.
-
Tahu Batas Kendali. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu ubah. Sisanya, belajar untuk melepaskan dan tidak menyerap semua masalah dunia ke dalam diri.
-
Jadi Pendengar, Bukan Penghakim. Jika orang di sekitarmu tertekan, cukup dengarkan. Kehadiran yang empatik lebih bernilai daripada nasihat kosong.
-
Arahkan ke Bantuan Profesional Jika Perlu. Tidak semua bisa kamu tangani sendiri. Jika butuh, cari dukungan dari psikolog, konselor, atau tenaga kesehatan mental.
Itulah beberapa informasi mengenai tips cara menjaga kesehatan mental dari paparan berita negatif. Jika kondisi ini sudah mulai mengganggu kestabilan emosional atau produktivitas harian, sebaiknya jangan ragu untuk membicarakannya dengan orang yang dipercaya. Bila diperlukan, berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog atau konselor. (*)
KEYWORD :Kesehatan Mental Paparan Konten Negatif Psikolog