Rabu, 16/04/2025 05:59 WIB

Hari Penyakit Chagas Diperingati 14 April, Ini Sejarah hingga Tujuannya

Hari Penyakit Chagas Sedunia atau world chagas disease day, yang diperingati pada tanggal 14 April, merupakan momen penting yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap penyakit yang selama ini dikenal sebagai “silent and silenced disease”

Ilustrasi - Hari Penyakit Chagas Diperingati 14 April, Ini Sejarah hingga Tujuannya (Foto: RRI)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Penyakit Chagas Sedunia atau world chagas disease day, yang diperingati pada tanggal 14 April, merupakan momen penting yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap penyakit yang selama ini dikenal sebagai “silent and silenced disease”—penyakit yang diam-diam menyerang dan kerap tak terdeteksi hingga terlambat.

Peringatan ini dimulai pada tahun 2020, bertepatan dengan hari ketika Dr. Carlos Ribeiro Justiniano Chagas, seorang dokter asal Brasil, pertama kali mendiagnosis kasus penyakit Chagas pada seorang anak berusia dua tahun bernama Berenice, tepat pada 14 April 1909. Temuan ini menjadi tonggak awal dalam perjalanan panjang ilmu kedokteran untuk mengenal dan memahami penyakit yang kini dikenal sebagai American trypanosomiasis. 

Penemuan tersebut juga menjadi cikal bakal penetapan Hari Penyakit Chagas Sedunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai peringatan internasional pada Mei 2019, yang pertama kali diperingati pada 14 April 2020, dan sejak itu menjadi sorotan penting dalam kalender kesehatan global.

Mengutip berbgai sumber, penyakit Chagas disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi, yang ditularkan terutama melalui serangga triatomine, dikenal luas dengan sebutan “kissing bug” atau “kutu jantung”. Penularannya terjadi ketika kotoran serangga yang mengandung parasit ini masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, mata, atau selaput lendir. Prosesnya bisa terjadi tanpa disadari, dan seringkali tidak menimbulkan gejala pada awal infeksi.

Menurut WHO, diperkirakan terdapat sekitar 7 juta orang yang terinfeksi di seluruh dunia, dan lebih dari 100 juta orang lainnya hidup dalam kondisi yang berisiko tinggi. Setiap tahunnya, sekitar 10.000 orang meninggal akibat komplikasi penyakit ini, menjadikannya ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat global.

Meskipun sebagian besar kasus masih ditemukan di Amerika Latin, mobilitas penduduk dan migrasi telah menyebabkan penyakit ini menyebar hingga ke negara-negara non-endemik, termasuk wilayah di Eropa, Amerika Utara, bahkan Asia. Ini menegaskan bahwa penyakit Chagas bukan lagi isu regional, melainkan tantangan kesehatan global.

Chagas memiliki dua fase klinis utama. Fase akut, yang biasanya berlangsung beberapa minggu, sering tidak terdeteksi karena gejalanya ringan dan tidak spesifik—seperti demam atau kelelahan ringan.

Namun bila tidak diobati, infeksi ini bisa berkembang menjadi fase kronis yang berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Sekitar 20 hingga 30 persen penderita pada fase kronis akan mengalami komplikasi serius, terutama gangguan pada jantung seperti kardiomiopati dilatasi, serta masalah sistem pencernaan seperti pembesaran usus (megakolon) dan kerongkongan (megaesofagus).

Mengutip laman resmi WHO, pada 2025 ini, tema Hari Penyakit Chagas Sedunia adalah “Prevent, Control, Care: Everyone’s Role in Chagas Disease”. Tema ini mengajak semua pihak—pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat, hingga individu—untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan perawatan. Pencegahan bisa dilakukan dengan memperbaiki kondisi tempat tinggal untuk mencegah masuknya serangga triatomine, penggunaan insektisida yang efektif, serta memastikan keamanan transfusi darah dengan menyaring pendonor dari risiko infeksi.

Meningkatkan kesadaran dan edukasi publik juga sangat penting, karena penyakit ini sering tersembunyi di balik ketidaktahuan atau secara diam-diam. Tanpa pemahaman yang baik, deteksi dini dan pengobatan akan selalu terlambat. Akses terhadap layanan kesehatan yang adil dan inklusif menjadi bagian penting dari solusi global yang terus diupayakan. (*)

KEYWORD :

Hari Penyakit Chagas Sedunia 14 April Peringatan Hari Penyakit Chagas chagas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :