
Anggota Komisi VIII DPR, Abdul Fikri Faqih. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengingatkan pentingnya bagi seluruh calon jamaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kesiapan fisik menjelang keberangkatan musim haji 1446 Hijriah/2025.
"Kesiapan kesehatan adalah faktor kunci. Ibadah haji bukan sekadar kemampuan finansial,” kata Abdul Fikri, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/4).
Menurutnya, kesehatan itu bernilai penting untuk memastikan calon jamaah haji mampu beribadah secara maksimal dan menjadi haji yang mabrur.
"Semoga semuanya diberikan kekuatan fisik dan finansial, hingga bisa hadir di Arafah, Mina, menyelesaikan Tawaf Ifadah, dan pulang ke Tanah Air dengan membawa predikat haji mabrur," ucap dia.
Hal tersebut pun telah disampaikan Fikri saat menjadi narasumber dalam kegiatan bimbingan manasik haji yang digelar di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada 13 April 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal itu diikuti oleh 1.258 calon jamaah haji dari berbagai wilayah di Tegal dan sekitarnya. Manasik tersebut bertujuan membekali calon jamaah agar dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Berikutnya, Fikri menjelaskan tahun 2025 menjadi tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji di bawah Kemenag sebelum beralih ke Badan Penyelenggara Haji (BPH) mulai 2026. Hal itu sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2024 tentang BPH.
“UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Badan Pengelola Keuangan Haji saat ini juga tengah direvisi. Tujuannya agar penyelenggaraan haji ke depan lebih baik dan berkelanjutan,” kata Fikri.
Dalam bimbingan manasik tersebut para peserta mendapatkan materi lengkap tentang rukun dan wajib haji, tata cara tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, serta prosesi melempar jumrah di Mina. Selain penyampaian materi teoritis, peserta juga mengikuti simulasi praktik manasik untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan mereka.
Sebelumnya Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo telah menyampaikan pemerintah telah menyiapkan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia.
"Setiap kloter akan diidentifikasi jamaah mana yang memiliki risiko kesehatan paling tinggi, untuk kemudian akan dilakukan pemantauan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di kloter," katanya.
KEYWORD :Komisi VIII DPR Abdul Fikri Faqih Jemaah Haji Jaga Kesehatan Bukan Sekedar Kemampuan Finansial