Kamis, 17/04/2025 02:39 WIB

Hari Seni Sedunia Diperingati 15 April, Begini Sejarah hingga Peringatannya

Tanggal 15 April diperingati sebagai Hari Seni Sedunia atau World Art Day. Peringatan ini menjadi momen untuk mengapresiasi peran seni dalam kehidupan manusia

Ilustrasi peringatan Hari Seni Sedunia atau World Art Day, yang diperingati setiap 15 April (Foto Pexels/Lokman Sevim)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 15 April diperingati sebagai Hari Seni Sedunia atau World Art Day. Peringatan ini menjadi momen untuk mengapresiasi peran seni dalam kehidupan manusia—baik sebagai sarana ekspresi, jembatan antarbudaya, maupun elemen penting pembangunan.

Lantas kenapa Hari Seni Sedunia deperingati setiap tanggal 15 April? Mengutip berbagai sumber, tanggal ini dipilih untuk menghormati hari lahir Leonardo da Vinci, maestro renaisans asal Italia yang dikenal bukan hanya sebagai pelukis ulung, tetapi juga simbol dari semangat humanisme, kebebasan berpikir, dan toleransi lintas budaya.

Leonardo da Vinci diyakini mewakili esensi seni itu sendiri, yakni menjelajah, mencipta, dan menyatukan. Melalui lukisan seperti Mona Lisa dan The Last Supper, ia tak hanya menorehkan sejarah seni, tapi juga menggambarkan kompleksitas manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

Hari Seni Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 2012 oleh International Association of Art (IAA)—organisasi seni global yang berdiri sejak 1954 di bawah naungan UNESCO. Gagasan ini disahkan dalam Sidang Umum IAA ke-17 di Guadalajara, Meksiko, tahun 2011.

Mengutip laman UNESCO, sejak perayaan perdana yang melibatkan lebih dari 150 seniman dari berbagai negara, Hari Seni Sedunia kini dirayakan di banyak penjuru dunia. Berbagai agenda—mulai dari pameran, lokakarya, pertunjukan, hingga diskusi publik—diselenggarakan untuk menyuarakan pentingnya seni sebagai bahasa universal.

Seni memiliki wajah yang berbeda di setiap budaya. Di satu tempat, seni bisa tampil sebagai ukiran kayu, sementara di tempat lain ia hadir sebagai tarian ritual atau instalasi kontemporer. Justru dari keberagaman inilah seni tumbuh sebagai alat untuk saling memahami.

Melalui Hari Seni Sedunia, dunia diingatkan bahwa setiap goresan, nada, gerak, dan kata adalah bagian dari narasi besar umat manusia—tentang harapan, kegelisahan, cinta, dan pencarian makna.

UNESCO menekankan pentingnya seni dalam pendidikan inklusif dan pembangunan berkelanjutan. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi dan cepat berubah, seni tetap menjadi ruang hening yang menenangkan, merangsang empati, dan membuka ruang dialog lintas batas.

Hari Seni Sedunia juga menjadi ajakan untuk memperkuat akses terhadap pendidikan seni, mendukung seniman lokal, dan menciptakan kebijakan yang memungkinkan ekosistem seni berkembang secara adil dan berkelanjutan.

Kini, Hari Seni Sedunia bisa dirayakan siapa saja, tidak hanya oleh seniman profesional. Berikut beberapa ide untuk ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Seni Sedunia; Mengunjungi pameran, menonton pertunjukan, membuat karya seni di rumah, berbagi apresiasi terhadap seniman lokal, atau sekadar mengenalkan anak-anak pada seni sejak dini. (*)

KEYWORD :

Hari Seni Sedunia 15 April World Art Day Peringatan Hari Seni




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :