
Ilustrasi KKB Papua. (Foto: Net)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi XIII DPR RI, Mafirion, menyerukan agar pemerintah mengutamakan dialog yang menghormati hak asasi manusia dalam menanggapi aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, mengingat siklus kekerasan yang terus berulang.
“Kasihan masyarakat di sana energi mereka banyak terkuras untuk masalah kekerasan bersenjata sehingga tidak bisa fokus membangun,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (15/4).
KPK Periksa Mantan Stafsus Jokowi Selama 10 Jam
Ia menekankan, dialog yang intensif dan berkelanjutan adalah kunci untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Mafirion menegaskan bahwa pembunuhan 12 warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan, adalah tindakan yang tidak dapat dibiarkan. Ia percaya bahwa, meskipun memerlukan waktu, dialog adalah jalan terbaik untuk mencapai perdamaian yang langgeng.
"Pendekatan itu yang bisa dilakukan untuk membantu mengurai benang kusut konflik di Papua yang tak berkesudahan," katanya.
Mengenai contoh keberhasilan, Mafirion menunjuk pada penyelesaian konflik di Aceh melalui dialog. Saat itu, pendekatan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengedepankan pendekatan nonmiliter dan humanis.
"Sosok Gus Dur bisa menjadi salah satu contoh penyelesaian konflik walaupun saya tahu bahwa banyak pihak yang terlibat secara langsung dan tak langsung untuk mengatasi konflik yang terjadi," katanya.
Ia mendorong pemerintah untuk melibatkan semua pihak yang relevan, termasuk tokoh masyarakat, ulama, dan aktivis hak asasi manusia, dalam upaya mencapai perdamaian di Papua.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi XIII Mafirion kekerasan Papua KKB Gus Dur