
Ilustrasi kucing sedang berada di depan rumah (Foto: Pexels/Willian Santos)
Jakarta, Jurnas.com - Fenomena kucing buang air atau kotoran sembarangan, terutama di depan rumah, sering kali bikin kesal. Selain baunya menyengat, kotoran kucing yang tertinggal bisa mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan. Tapi sebelum menyalahkan si kucing, penting untuk memahami penyebab perilaku ini dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif.
Kenapa Kucing Buang Kotoran di Depan Rumah?
Kucing merupakan salah satu hewan teritorial. Mereka sering kali menggunakan urin atau kotoran sebagai cara menandai wilayah. Kalau rumahmu sering dilewati kucing liar, bisa jadi area depan rumah dianggap sebagai bagian dari “zona aman” atau teritorial mereka—dan tempat buang air adalah bagian dari komunikasi itu.
Dulu Hidup Mewah Bagai Raja, Bagaimana Nasib Kucing Choupette setelah Kematian Karl Lagerfeld?
Lingkungan juga berpengaruh besar. Jika tempat biasanya buang air terganggu, misalnya karena ada anjing, suara bising, atau bahkan manusia yang dianggap ancaman, kucing akan mencari tempat baru yang dirasa lebih tenang. Sayangnya, halaman depan rumah sering jadi pilihan.
Selain itu, bekas bau dari kucing sebelumnya bisa menjadi pemicu. Meskipun sudah dibersihkan secara kasat mata, aroma khas urin kucing masih bisa tercium oleh kucing lain, dan itu bisa mengundang mereka kembali untuk melakukan hal yang sama.
Sederet Fakta Unik Kucing yang Wajib Diketahui
Kucing liar yang belum disteril juga cenderung lebih aktif dalam menandai wilayah. Ini terutama berlaku untuk kucing jantan yang sedang dalam masa birahi atau merasa wilayahnya terancam oleh kucing lain.
Cara Mengatasi Masalah Ini Tanpa Menyakiti Kucing
Langkah pertama yang krusial adalah membersihkan area yang pernah terkena kotoran atau urin dengan pembersih berbasis enzim. Ini penting untuk menghilangkan aroma yang memicu kucing kembali. Hindari pembersih berbahan amonia karena aromanya justru mirip urin kucing.
Bahan-bahan alami seperti bubuk kopi bekas, cuka, kulit jeruk, atau lada hitam bisa ditaburkan di area yang sering dijadikan tempat buang air. Kucing biasanya tidak menyukai aroma tersebut, dan perlahan akan menghindari area tersebut.
Jika kamu ingin solusi yang lebih teknis, alat pengusir kucing berbasis ultrasonik juga bisa jadi pilihan. Alat ini mengeluarkan frekuensi suara tinggi yang hanya terdengar oleh kucing, membuat mereka merasa tidak nyaman tanpa menyakiti mereka.
Menjaga populasi kucing liar di sekitar rumah juga penting. Salah satu pendekatan paling efektif adalah program TNR (Trap-Neuter-Return), yaitu menangkap kucing liar, mensterilkan mereka, lalu mengembalikannya ke lingkungan. Setelah disteril, kebiasaan marking atau buang air sembarangan biasanya berkurang drastis.
Kalau perilaku ini terus berulang, coba sediakan area alternatif untuk buang air, seperti kotak pasir atau area tanah kering di sudut halaman yang jauh dari pintu rumah. Beberapa kucing akan lebih memilih tempat tersebut jika mereka merasa nyaman dan aman.
Terakhir, jika kamu penasaran siapa pelakunya, memasang kamera kecil di area depan rumah bisa membantu mengidentifikasi kucing mana yang sering datang. Dari situ, kamu bisa merancang strategi yang lebih tepat. (*)
KEYWORD :
Kucing Buang Kotoran Depan Rumah TNR kucing liar