Rabu, 16/04/2025 18:58 WIB

Hari Suara Sedunia Diperingati 16 April, Ini Sejarah hingga Tujuannya

World Voice Day atau Hari Suara Sedunia, yang diperingati setiap tangaal 16 April, merupakan sebuah momen global yang tidak hanya merayakan kekuatan suara sebagai alat komunikasi utama manusia, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan vokal

Ilustrasi - Hari Suara Sedunia Diperingati 16 April, Ini Sejarah hingga Tujuannya (Foto: Pexels/Kaboompics)

Jakarta, Jurnas.com - World Voice Day atau Hari Suara Sedunia, yang diperingati setiap tangaal 16 April, merupakan sebuah momen global yang tidak hanya merayakan kekuatan suara sebagai alat komunikasi utama manusia, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan vokal. Di tahun 2025 ini, kampanye Hari Suara Sedunia mengusung tema “Empower Your Voice”, mengajak masyarakat untuk lebih sadar, peduli, dan merawat suara sebagai salah satu aset terpenting dalam kehidupan.

Mengutip laman World Voice Day, Hari Suara Sedunia lahir di Brasil pada tahun 1999 sebagai Brazilian National Voice Day. Inisiatif ini digagas oleh para profesional dari Sociedade Brasileira de Laringologia e Voz—sebuah komunitas yang terdiri dari dokter THT, terapis wicara, dan guru vokal. Di bawah kepemimpinan Dr. Nedio Steffen, mereka ingin meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga kesehatan suara.

Kemudian, gaung inisiatif tersebut mulai menjalar ke Argentina dan Portugal. Pada tahun 2002, American Academy of Otolaryngology – Head and Neck Surgery resmi mengakui perayaan ini dan menetapkannya sebagai World Voice Day.

Kini, Hari Suara Sedunia dirayakan di lebih dari 50 negara, dengan berbagai kegiatan edukatif, workshop, pemeriksaan vokal gratis, dan pertunjukan seni vokal yang memperlihatkan betapa luas dan pentingnya dunia suara.

Latar belakang peringatan ini juga tidak terlepas dari pentingnya suara, yang merupakan fenomena multidisipliner. Ia menyatukan aspek biologi, psikologi, neurologi, kognisi, linguistik, hingga seni.

Dalam sains, suara dikaji lewat cabang seperti biophysics, aerodinamika, akustik, dan mekanika. Di sisi seni, suara menjadi instrumen utama dalam menyanyi dan berteater, bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan ekspresi manusia.

Meski begitu, pemahaman mendalam tentang suara masih minim, bahkan di kalangan profesional sekalipun. Potensi suara sebagai jembatan antara sains, pendidikan, dan budaya masih sangat luas untuk digali.

Di balik fungsinya yang vital, suara kerap kali luput dari perhatian. Padahal, sekitar 30% dari populasi pekerja di dunia bergantung pada suara dalam pekerjaannya—mulai dari guru, penyanyi, aktor, penyiar, pembicara publik, hingga tenaga medis dan layanan pelanggan.

Kesehatan vokal adalah fondasi dari pekerjaan mereka. Gangguan pada suara bukan hanya berdampak pada performa kerja, tapi juga pada kualitas hidup.

Tema Hari Sudunia tahun ini, “Empower Your Voice” mendorong kita semua untuk tidak hanya menjaga, tetapi juga memaksimalkan potensi suara sebagai alat pengaruh, ekspresi, dan pemberdayaan. Ini bukan hanya relevan untuk profesional vokal, tetapi untuk siapa pun yang ingin bersuara lebih kuat—secara harfiah dan metaforis. (*)

KEYWORD :

Hari Suara Sedunia 16 April World Voice Day Tama hari suara sedunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :