Sabtu, 19/04/2025 20:44 WIB

Tips Mengolah Makanan Porsi Besar agar Tidak Picu Keracunan

Lalu bagaimana caranya memasak dalam skala atau porsi besar tanpa membahayakan kesehatan orang banyak? Simak ulasan berikut ini.

Ilustrasi - Mengolah makanan porsi besar agar tidak picu keracunan (Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh)

Jakarta, Jurnas.com - Belakangan ini, publik sempat dihebohkan dengan tragedi keracunan massal di Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 127 warga Desa Karangturi, Klaten, mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi kotak saat hajatan wayangan (12/4). Dari jumlah itu, 47 orang dirawat di rumah sakit, satu meninggal dunia.

Menurut Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, kasus keracunan massal seperti ini sering kali terjadi di masyarakat, terutama saat acara hajatan. Ironisnya, banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan serta tanpa kelanjutan hasil laboratorium.

Mengutip laman UGM, disebutkan terdapat beberapa atau kombinasi faktor yang bisa menyebabkan keracunan makanan seperti di Klaten. Mulai dari bahan pangan yang kurang higienis, teknik memasak yang tidak merata, jeda waktu terlalu lama antara proses masak dan konsumsi, serta kondisi penyimpanan yang tidak sesuai standar keamanan pangan.

Lalu bagaimana caranya memasak dalam skala atau porsi besar tanpa membahayakan kesehatan orang banyak? Simak ulasan berikut ini.

7 Tips Aman Mengolah Makanan Porsi Besar agar Tidak Picu Keracunan

1. Pastikan Bahan Segar dan Aman

Gunakan bahan berkualitas, terutama untuk daging dan produk hewani. Simpan dalam suhu yang sesuai (dingin atau beku), dan jangan gunakan bahan yang sudah berubah warna, bau, atau tekstur.

2. Gunakan Peralatan Masak Sesuai Kapasitas

Masak dalam jumlah besar butuh alat besar. Panci kecil yang dipaksakan untuk memasak belasan kilogram daging akan membuat hasil masakan tidak matang merata—bakteri bisa bertahan hidup.

3. Pastikan Masakan Benar-Benar Matang

Terutama untuk lauk seperti rendang atau krecek, suhu panas harus menjangkau seluruh bagian makanan. Masak dengan suhu minimal 70°C dan pastikan tidak ada bagian yang mentah atau setengah matang.

4. Minimalkan Jeda Waktu Sebelum Disajikan

Waktu antara masak dan konsumsi harus kurang dari 2 jam jika makanan tidak disimpan dengan alat penghangat. Jika lebih lama, gunakan alat penyimpan panas (>60°C) atau simpan dalam kulkas industri (<5°C).

5. Perhatikan Kebersihan Lingkungan dan Tim Dapur

Pastikan tempat memasak bersih, ventilasi baik, bebas dari serangga. Semua yang terlibat wajib mencuci tangan, memakai sarung tangan, masker, dan penutup kepala.

6. Perhatikan Menu Berisiko Tinggi

Rendang, krecek, dan lauk berlemak tinggi cenderung lebih cepat rusak jika tidak ditangani dengan benar. Jika alat terbatas, lebih baik pilih menu yang lebih stabil, seperti ayam goreng, telur, atau sayuran tumis kering.

7. Waspadai Suhu dan Waktu Penyimpanan

Bakteri bisa berkembang biak cepat di suhu ruang. Jika makanan dimasak pagi dan dikonsumsi malam (seperti di kasus Klaten), itu artinya ada jeda waktu 10–12 jam. Kondisi ini sangat berisiko jika makanan tidak disimpan dengan baik. (*)

KEYWORD :

Mengolah Makanan Porsi Besar Masak Porsi Besar Keracunan Massal Klaten




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :