Sabtu, 19/04/2025 22:00 WIB

Tips Sukses, Budidaya Ikan Nila agar Panen Maksimal untuk Pemula

Tanpa manajemen yang tepat, potensi keuntungan dari budidaya ikan nila bisa berubah menjadi kerugian. Untuk itu, berikut ini beberapa tips sukses budidaya ikan nila yang bisa membantu pemula meraih panen maksimal

Ilustrasi - Budidaya Ikan Nila agar Panen Maksimal untuk Pemula (Foto: Dejeefish)

Jakarta, Jurnas.com - Budidaya ikan nila belakangan ini menjadi salah satu primadona di kalangan petani ikan, terutama bagi pemula yang ingin memulai usaha perikanan air tawar. Selain permintaan pasar yang tinggi, ikan nila dikenal sebagai jenis ikan yang cepat tumbuh, mudah dibudidayakan, dan tahan terhadap penyakit.

Namun, tanpa manajemen yang tepat, potensi keuntungan dari budidaya ikan nila bisa berubah menjadi kerugian. Untuk itu, berikut ini beberapa tips sukses budidaya ikan nila yang bisa membantu pemula meraih panen maksimal, yang dikutip dari berbagai sumber.

Mengutip Jurnal Perikanan Unram berjudul Adaptasi Benih Ikan Nila pada Kenaikan Salinitas yang Berbeda, ikan nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat potensial untuk dikembangkan bagi usaha perikanan di Indonesia.

Adapun kelangsungan hidup ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya kualitas air (oksigen terlarut, amonia, suhu, pH), pakan, umur ikan, lingkungan, dan kondisi kesehatan ikan.

Salah satu hal terpenting untuk sukses berbudidya ikan nila ialah benih yang berkualitas. Benih unggul akan tumbuh lebih cepat, tahan penyakit, dan memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan lingkungan.

Agar hasil panen merata, benih sebaiknya dipilih yang berukuran seragam dan berasal dari indukan bersertifikat. Ini mencegah dominasi ukuran dan risiko kanibalisme antar ikan.

Setelah benih siap, kolam menjadi faktor penentu berikutnya. Kolam yang ideal harus memiliki sirkulasi air lancar, kedalaman cukup, dan kondisi air yang stabil.

Kualitas air yang baik bisa dilihat dari warna kehijauan alami, tidak berbau, serta tidak berlendir. Maka dari itu, pH dan suhu air perlu dipantau secara rutin agar ikan tidak stres.

Pakan juga menjadi penentu keberhasilan budidaya nila. Kombinasi antara pakan pabrik dan pakan alami seperti azolla atau daun kelor bisa menjaga efisiensi biaya sekaligus menunjang pertumbuhan.

Waktu pemberian pakan sebaiknya teratur dan dalam jumlah cukup, karena pakan berlebih justru dapat mencemari kolam. Jika air tercemar, risiko penyakit akan meningkat dan pertumbuhan ikan terganggu.

Untuk menjaga kesehatan ikan, kebersihan kolam wajib dijaga dan kepadatan ikan dikontrol. Penggunaan bahan alami seperti daun pepaya atau daun sirih bisa menjadi alternatif pengobatan preventif yang ramah lingkungan.

Agar budidaya lebih optimal, sistem terintegrasi seperti aquaponik atau mina padi bisa dipertimbangkan. Sistem ini tidak hanya menambah hasil panen, tapi juga memaksimalkan lahan yang tersedia.

Setiap proses dalam budidaya sebaiknya dicatat, mulai dari jumlah benih, pemberian pakan, hingga angka kematian dan hasil panen. Dengan pencatatan yang konsisten, evaluasi dan perbaikan bisa dilakukan secara akurat.

Dengan manajemen yang rapi dan komitmen terhadap kualitas, budidaya ikan nila bisa menjadi usaha yang menguntungkan bahkan bagi pemula. Karena pada akhirnya, kesuksesan datang dari keseriusan dalam menjalankan proses secara berkelanjutan. (*)

KEYWORD :

Budidaya Ikan Nila Panen Maksimal Ikan nila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :