Minggu, 20/04/2025 04:53 WIB

Wamen Investasi dan Hilirisasi: Pemda Punya Peran Strategis Hadirkan Investasi

Pemerintah Daerah dinilai memiliki peran penting dalam menarik investasi secara langsung

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu. (Foto: Jurnas/dok Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM).

Palu, Jurnas.com- Pemerintah Daerah dinilai memiliki peran penting dalam menarik investasi secara langsung. Terlebih untuk Investasi pengembangan wilayah dan ekonominya masing-masing.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu saat kunjungan Kerja di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), baru-baru ini dalam rangka melihat capaian realisasi investasi di daerah.

"Provinsi Sulawesi Tengah ini telah menunjukkan kinerja luar biasa dengan realisasi investasi sebesar Rp 139,88 triliun pada tahun 2024, melampaui target 128,27% dan menempati peringkat kedua nasional dalam Penanaman Modal Asing (PMA), ini prestasi, " kata Todotua.

Dalam Kunjungan Kerja yang sama, Todotua sempat berjumpa dengan Gubernur Sulteng Anwar Hafid membahas pengembangan potensi investasi di Provinsi itu. Kemudian ia juga melangsungkan Rapat Konsolidasi Target Realisasi Investasi Tahun 2025 bersama para pejabat Pemda dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) se-Sulawesi Tengah.

Dalam kesempatan itu, Ia ingatkan target pemeritahan Presiden Prabowo Subianto yang sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dengan kebutuhan investasi mencapai Rp 13.032,8 triliun hingga 2029. Dari jumlah tersebut, 86,65% diharapkan berasal dari investasi swasta.

Pemerintah Daerah punya peran strategis menarik investasi apalagi untuk pertumbuhan ekonomi diwilayahnya,” kata Todotua.

Hingga saat ini, Todotuaa mengatakan kontribusi investasi terbesar datang dari sektor logam dasar, kimia, farmasi, pertambangan, serta kawasan industri. Sementara untuk 2025 ini Sulawesi Tengah ditargetkan mampu menyerap investasi hingga Rp 162,57 triliun atau setara 8,53% dari target nasional.

Masih di Sulawesi, Todotua juga sempat melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu sebagai bagian dari evaluasi kesiapan infrastruktur dan potensi pengembangan investasi berkelanjutan di kawasan tersebut.

Dalam kunjungan ini, Todotua meninjau langsung sejumlah Perusahaan yang bergerak di sektor hilirisasi. Khususnya untuk perusahaan di sektor mineral pertambangan untuk komoditas Aspal Buton dan Tembaga, serta sektor perkebunan untuk komoditas getah pinus. Perusahaan tersebut adalah PT Asbuton Jaya Abadi yang bergerak di bidang perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas dengan nilai investasi sebesar Rp 55,7 miliar; PT Hong Thai Internasional yang bergerak dalam bidang pengolahan getah pinus dengan nilai investasi Rp 26,15 miliar; serta PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization, perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha smelter tembaga dengan nilai investasi mencapai Rp 296,2 miliar.

Kepada perusahaan-perusahaan ini, Todotua berharap selain keberlanjutan pengembangan potensi juga pada dampak riil yang didapatkan oleh masyarakat seperti keterbukaan lapangan kerja, perputaran dan pemerataan ekonomi.

"Investasi bukan hanya tentang angka, melainkan dampak nyata bagi masyarakat, seperti lapangan kerja, pemerataan ekonomi dan kesejahteraan,” tandasnya.


KEYWORD :

Wamen Investasi dan Hilirisasi Pemerintah Daerah Investasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :