Selasa, 22/04/2025 00:26 WIB

Hipnoterapi Bisa Jadi Solusi Siswa Tak Lancar Membaca

Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyebut bahwa hipnoterapi bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah anak tak lancar di usia sekolah.

I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, Dewan Pengawas LSK Hipnoterapi Indonesia (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyebut bahwa hipnoterapi bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah anak tak lancar di usia sekolah.

Hal ini disampaikan merespons pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani mengenai anak SMP belum bisa membaca, mengalami tantangan secara sosial dan emosional.

"Dampak lingkungan dan permasalahan keluarga seperti kecanduan main game atau gadget, trauma masa kecil, kekerasan rumah tangga, korban perundungan dapat menjadi pemicu rendahnya motivasi belajar," kata Dewa dalam keterangannya pada Senin (21/4).

Oleh karena itu, Dewa menyarankan agar seluruh pemangku pendidikan mulai dari pemerintah daerah maupun dewan pendidikan menggandeng masyarakat yang kompeten untuk berkolaborasi. Dia menyebut ada puluhan ribu anggota komunitas hipnotis yang telah lulus uji kompetensi.

Mereka dinilai kompeten oleh negara karena telah melalui ujian di LSP mitra BNSP RI. Ada pula melalui uji kompetensi di LSK Hipnoterapi Indonesia mitra Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen).

"Menanamkan motivasi belajar pada anak didik ibarat mengecat ulang tembok dapur yang kusam, kotoran-kotoran dan minyak yang menempel harus dibersihan dulu supaya cat barunya awet nampak bersih sesuai aslinya," ujar dia.

"Kini hipnoterapis kompeten mudah ditemukan, mereka tergabung dalam organisasi profesi yang kepengurusannya telah eksis di seluruh provinsi di Indonesia," Dewa menambahkan.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani prihatin atas adanya 363 Siswa SMP di Buleleng, Bali yang tidak lancar membaca, namun lancar bermain media sosial. Puan menyebut laporan tersebut sebagai sinyal adanya kesenjangan dalam pemenuhan hak dasar pendidikan di Indonesia.

KEYWORD :

Hipnoterapi Literasi Kemampuan Membaca




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :