Manajer Manchester City, Pep Guardiola (Foto: Goal)
London, Jurnas.com - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa dirinya berlaku tidak adil karena sering kali mencadangkan pemain muda berbakat, Jeremy Doku, dalam berbagai pertandingan.
Doku yang bermain di posisi sayap kian jarang tampil dalam beberapa pekan terakhir. Dalam lima laga City, pemain 21 tahun itu hanya satu kali menjadi starter, ketika mengklaim kemenangan atas Leicester City.
Penampilan Doku melawan Everton pada akhir pekan lalu, menandai pertandingan ketiganya berturut-turut turun sebagai pemain pengganti. Kala itu, dia membantu The Citizens membalikkan keadaan saat skor masih imbang 0-0.
"Saya sangat tidak adil kepadanya dalam pertandingan terakhir, karena saya ingat pertandingan melawan Spurs di kandang lawan dan Brighton, misalnya," kata Pep dikutip dari Goal pada Selasa (22/4).
"Tanpa dia, itu tidak mungkin, tetapi satu-satunya alasan mengapa dia tidak bermain akhir-akhir ini karena kami tidak menyerang dengan pemain sayap dalam pertandingan terakhir, melainkan lebih banyak bek sayap," dia menambahkan.
Diketahui, Pep lebih suka memasang Savinho di posisi sayap. Perubahan taktik Pep secara keseluruhan berperan besar dalam berkurangnya menit bermain Doku di tim utama.
Pelatih asal Catalan beralih ke formasi yang lebih compact dan lebih banyak menguasai bola sejak jeda internasional Maret. Pep juga sering kali menggunakan bek sayap di posisi sayap sambil mengisi lini tengah dengan pemain yang berbakat secara teknis. Perubahan dalam sistem ini telah membuat Doku terpinggirkan.
"Jeremy di sepertiga akhir tidak dapat dihentikan, dia pemain sepak bola yang luar biasa, dan saya sangat senang bahwa hari ini dia bermain sangat bagus," ujar mantan pelatih Barcelona itu.
KEYWORD :Pep Guardiola Liga Premier Manchester City Jeremy Doku
