
Ilustrasi pisang yang sudah matang (Foto: Giorgio Trovato/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Pisang Ambon adalah salah satu jenis pisang konsumsi yang sangat populer di Indonesia. Aromanya harum, rasanya manis, dan teksturnya lembut, membuat pisang ini banyak dicari baik untuk konsumsi langsung maupun bahan baku industri makanan.
Kabar baiknya, usaha budidaya pisang Ambon tak memerlukan lahan luas. Dengan pengelolaan yang tepat, lahan kecil pun bisa mendatangkan keuntungan yang signifikan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan kamu sebelum menekuni usaha pisang Ambon:
1. Peminat Tinggi
Pisang Ambon memiliki pasar yang luas karena digemari oleh segala usia dan cocok dikonsumsi kapan saja. Harganya relatif stabil, bahkan bisa naik saat permintaan meningkat, seperti saat Ramadan atau musim liburan. Selain dijual dalam bentuk buah segar, pisang Ambon juga banyak diolah menjadi keripik, sale, bolu, atau jus.
2. Lahan Kecil Bukan Halangan
Budidaya pisang Ambon tidak butuh lahan luas. Satu pohon hanya membutuhkan area tanam sekitar 2,5 x 2,5 meter. Artinya, di lahan seluas 100 meter persegi, kamu sudah bisa menanam sekitar 15–20 pohon pisang Ambon. Bahkan pekarangan rumah pun bisa disulap menjadi kebun produktif.
3. Mudah dalam Perawatan
Pisang Ambon termasuk tanaman yang tahan banting dan tidak memerlukan perawatan intensif. Cukup dengan penyiraman teratur, pemberian pupuk organik (kompos atau pupuk kandang), serta pembersihan gulma, tanaman ini bisa tumbuh subur. Masa panennya pun relatif singkat, yaitu 8–12 bulan sejak tanam, tergantung kondisi tanah dan iklim.
4. Modal Terjangkau
Dengan modal sekitar Rp5.000–Rp10.000 per bibit, kamu sudah bisa memulai menanam. Tambahkan biaya pupuk, alat sederhana, dan tenaga kerja (jika perlu), modal awal masih tergolong ringan. Sebagai gambaran, modal awal untuk 20 pohon bisa di bawah Rp1 juta.
5. Hasil Panen Menguntungkan
Satu pohon pisang Ambon bisa menghasilkan tandan seberat 15–25 kg. Jika kamu memiliki 20 pohon, total hasil panen bisa mencapai 300–500 kg. Dengan harga pasaran pisang Ambon minimal Rp7.000–Rp10.000 per kg, kamu bisa meraup omset Rp2 juta hingga Rp5 juta sekali panen.
6. Potensi Pasar Luas
Pasar untuk pisang Ambon sangat luas, mulai dari pengepul, pasar tradisional, supermarket, hingga UMKM pengolahan makanan. Bahkan kamu bisa menjual langsung lewat media sosial atau marketplace. Dengan kualitas buah yang baik, pembeli akan datang kembali secara berkala.
7. Tahan Penyakit dengan Pemilihan Bibit Unggul
Pisang Ambon memang rentan terhadap beberapa hama seperti layu fusarium, tapi hal ini bisa dicegah dengan pemilihan bibit sehat dan pengolahan tanah yang baik. Gunakan bibit kultur jaringan jika memungkinkan, atau bibit hasil anakan dari pohon induk yang sehat.
8. Peluang Pengembangan Usaha
Jika sudah berhasil di lahan kecil, kamu bisa mengembangkan usaha ini ke arah yang lebih besar. Selain memperluas lahan, kamu juga bisa membuat produk olahan pisang Ambon seperti keripik, bolu pisang, atau pisang goreng kekinian untuk meningkatkan nilai tambah.
KEYWORD :Pisang Ambon Lahan Sempit Bercocok Tanam