Sabtu, 26/04/2025 00:51 WIB

Rimigy Rihasalay bersama Komunitas Arisan Aurora dan Lavender Peringati Hari Kartini

Komunitas arisan Aurora dan Lavender berkumpul untuk peringati Hari Kartini

Komunitas arisan Aurora dan Lavender berkumpul untuk menyambut Hari Kartini. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Komunitas arisan Aurora dan Lavender berkumpul untuk menyambut Hari Kartini, yang jatuh pada 21 April lalu. Dengan nuansa kekeluargaan dan semangat pemberdayaan, para perempuan yang tergabung dalam komunitas ini hadir tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi juga sebagai perempuan berdaya, yang tetap berkarya di tengah kesibukan mereka sebagai istri, ibu, dan wanita karir. Acara yang diinisiasi salah satunya oleh desainer Rimigy Rihasalay ini mengangkat tema besar tentang makna emansipasi Kartini masa kini.

“Hari ini bukan sekadar simbolik perayaan Hari Kartini. Tapi lebih dari itu, ini adalah pengingat bahwa semangat Kartini harus kita pegang setiap hari. Kita semua di sini adalah Kartini masa kini, perempuan yang belajar, berkarya, dan berkontribusi untuk masyarakat, di luar peran kita sebagai ibu dan istri,” ujar Rimigy di sela acara, Jumat (25/4).

Meski tidak semua anggota komunitas bisa hadir karena sebagian besar adalah wanita karir dengan jadwal yang padat, kehangatan tetap terasa di antara mereka yang hadir. Komunitas arisan Aurora dan Lavender sendiri beranggotakan perempuan dari berbagai latar belakang, dan bersuami lokal maupun Warga Negara Asing (WNA) ini  memiliki semangat yang sama: berteman secara sehat, saling mendukung, dan tumbuh bersama.

“Banyak yang berhalangan hadir karena kesibukan. Tapi justru itu yang menunjukkan bahwa kita semua adalah perempuan aktif. Kita tetap menyempatkan waktu untuk saling mengapresiasi dan menyemangati satu sama lain,” ucap Rimigy.

Untuk tahun ini, makna Hari Kartini bagi komunitas ini dirangkum dalam satu pesan penting: teruslah belajar, dan dalam situasi apapun, para perempuan diajak untuk tidak berhenti berkembang.

“Jangan menyerah. Di tengah tanggung jawab rumah tangga, kita harus terus mengembangkan potensi. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk menginspirasi generasi selanjutnya,” ujar Liangel, salah satu anggota komunitas ini.

Di acara ini, mereka juga berbagi cerita tentang tantangan mereka dalam menyeimbangkan kehidupan rumah tangga dan karir. Mereka juga menyampaikan harapan agar gerakan komunitas ini bisa terus hidup dan memberi dampak luas, bahkan setelah mereka menua.

“Suatu hari nanti, ketika kita sudah mengeriput, biarlah anak cucu kita tahu bahwa kita pernah membuat perubahan. Bahwa kita memilih untuk bangkit dan bergerak, bukan hanya diam di rumah,” ucap Rimigy.

Rimigy pun mengingatkan, jika perempuan mampu menjadi bagian penting dalam kehidupan. “Kita memang diciptakan dari tulang rusuk, tapi kita juga harus siap menjadi tulang punggun,” ujarnya.

Kalimat itu juga menegaskan sebuah pesan kuat bahwa perempuan bukan hanya pendamping, tetapi juga bisa menjadi penopang dalam keluarga dan masyarakat.

Ditambahkannya, dengan kegiatan seperti ini, komunitas Aurora dan Lavender membuktikan bahwa semangat Kartini tidak pernah padam. "Justru semakin relevan di tengah tantangan zaman. Karena menjadi Kartini masa kini bukan hanya tentang merayakan satu hari, tapi tentang terus memilih untuk belajar, berkarya, dan memberi inspirasi setiap hari," pungkas Rimigy.

KEYWORD :

Rimigy Rihasalay Komunitas Arisan Aurora Hari Kartini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :