
Ilustrasi kebakaran (Foto: REUTERS)
Jakarta, Jurnas.com - Musim kemarau merupakan suatu kondisi atau periode yang sering ditandai dengan cuaca panas dan kering ekstrem. Musim kemarau bukan hanya membawa suhu yang lebih panas dan udara kering, tetapi juga meningkatkan risiko kebakaran, baik di sekitar hutan, lahan maupun pemukiman. Sebagian besar kebakaran yang terjadi saat musim kemarau disebabkan oleh kelalaian manusia—mulai dari pembakaran sampah hingga instalasi listrik yang tidak aman.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa awal musim kemarau 2025 telah mulai terjadi sejak April dan akan meluas secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia. Meskipun diperkirakan akan berlangsung lebih singkat dari biasanya, risiko kebakaran tetap menjadi ancaman serius, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami musim kering dengan intensitas normal hingga lebih kering dari biasanya.
BMKG mencatat bahwa sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau pada April, dan angka ini diprediksi terus meningkat pada Mei dan Juni. Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Juni hingga Agustus, dengan wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku menjadi daerah dengan potensi kekeringan paling tinggi.
Doa dan Amalan Saat Terjadi Musibah Kebakaran
Dengan suhu muka laut di wilayah Indonesia yang cenderung lebih hangat dari normal, cuaca lokal juga menjadi lebih kering dan panas—kombinasi yang ideal untuk terjadinya kebakaran lahan dan permukiman.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan sejak dini. Berikut ini beberapa langkah kunci atau tips yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran selama musim kemarau, yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Hindari Pembakaran Sampah di Musim Kering
Membakar sampah saat musim kemarau sangat berisiko. Vegetasi seperti alang-alang menjadi sangat mudah terbakar karena kekeringan. Api yang awalnya kecil bisa menjalar dengan cepat dan membahayakan rumah serta lingkungan sekitar. Sebaiknya gunakan metode pengelolaan sampah yang lebih aman seperti kompos atau daur ulang.
2. Gunakan Listrik dengan Bijak dan Aman
Lonjakan penggunaan listrik di musim panas bisa meningkatkan risiko korsleting, terutama jika instalasi listrik tidak dalam kondisi prima. Cabut kabel peralatan elektronik yang tidak digunakan, matikan saklar utama saat bepergian, dan pastikan tidak ada kabel yang rusak. Pencegahan sederhana ini bisa menyelamatkan rumah dari potensi kebakaran.
3. Laporkan Kepergian ke Keamanan Setempat
Jika Anda berencana meninggalkan rumah untuk waktu yang lama, beri tahu petugas keamanan lingkungan. Dengan begitu, rumah Anda bisa lebih diperhatikan, dan petugas bisa segera bertindak jika muncul tanda-tanda bahaya seperti asap atau api. Jangan lupa tinggalkan nomor kontak yang bisa dihubungi setiap saat.
4. Pastikan Akses Mobil Pemadam Tidak Terhalang
Pemasangan portal atau palang permanen di akses perumahan sering kali menghambat mobil pemadam kebakaran saat darurat. Pastikan akses utama menuju rumah dan lingkungan tetap terbuka atau memiliki mekanisme darurat agar proses evakuasi dan pemadaman bisa berlangsung cepat dan tanpa hambatan.
5. Hindari Membakar Hutan untuk Membuka Lahan
Praktik membuka lahan dengan cara membakar hutan atau semak kering sangat berisiko dan telah terbukti menjadi penyebab utama kebakaran skala besar. Gunakan metode alternatif seperti mekanisasi atau sistem pertanian berkelanjutan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
6. Hindari Api Unggun di Area Rawan Kebakaran
Cuaca kering membuat vegetasi sangat mudah terbakar. Membuat api unggun, bahkan untuk keperluan kecil seperti memasak atau berkegiatan di alam terbuka, sebaiknya dihindari di area yang rawan kebakaran.
7. Perhatikan Jarak Aman Pembakaran
Jika pembakaran tidak dapat dihindari, pastikan dilakukan dengan memperhatikan jarak aman. Jarak minimal dari permukiman adalah 50 kaki (sekitar 15 meter) dan setidaknya 500 kaki (sekitar 150 meter) dari kawasan hutan atau vegetasi lebat.
8. Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan
Puntung rokok yang masih menyala bisa menjadi sumber api yang tak terlihat namun mematikan. Hindari membuang puntung rokok di area hutan, lahan kering, atau bahkan ke selokan yang penuh sampah kering.
Itulah beberapa tips pencegahan kebakaran saat musim kemarau, baik di sekitar lahan dan hutan, atau pemukiman. Semoga bermanfaat. (*)
KEYWORD :Kebakaran Hutan Pemukiman Musim Kemarau