
Ngopi bareng Kemdiktisaintek bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menerapkan paradigma `Kampus Berdampak` sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Khairul Munadi mengatakan, kampus berdampak adalah paradigma kampus yang bukan hanya menghasilkan lulusan dan berbagai publikasi, melainkan juga kampus yang dapat mengubah dan mentransformasi kehidupan masyarakat.
"Salah satu aspek yang penting sehingga perubahan tinggi itu memang bisa membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat," kata Khairul di Kantor Kemdikti Saintek, pada Selasa (29/4).
Khairul juga menekankan perguruan tinggi saat ini perlu menerapkan perubahan yang diarahkan pada transformasi sosial dan keberlanjutan, agar menjadi motor inovasi sosial dan penggerak ekosistem riset nasional.
"Nah, dalam hal ini tentu saja perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi juga dengan berbagai riset dan pengembangan yang dilakukan," ujar dia.
Kemdiktisaintek: Peminta MIPA Semakin Menurun
Lebih lanjut, Khairul menambahkan, perubahan paradigma pada tataran perguruan tinggi diperlukan aksi yang berani, yaitu dengan keluar rutinitas administratif yang pasif, sehingga dapat terwujud inovasi dan kreatifitas berbasis kebutuhan masyarakat.
"Harus berani menggugat rutinitas yang lama," ujar dia.
Khairul menutup, diperlukan kolaborsi lintas sektor dengan berbagai eleman dan lembaga baik di sektor nasional dan internasional, guna memperkuat ekosistem inovasi kampus.
"Kampus bukan hanya pelita ilmu, tapi juga mercusuar harapan bangsa," kata Khairul.
KEYWORD :Kemdiktisaintek Kampus Berdampak Khairul Munadi