Selasa, 29/04/2025 23:58 WIB

Gila! Kecurangan UTBK Libatkan Ordal hingga Bimbel

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan beraneka ragam kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun ini.

Konferensi pers kecurangan UTBK 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan beraneka ragam kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun ini.

Bahkan, kecurangan yang terjadi tahun ini kian canggih. Di antaranya penemuan kamera di kacamata, kamera di behel gigi, hingga penggunaan kamera di ciput kerudung yang terhubung ke transmitter.

Ketua Umum Penanggung Jawab SBMPTN, Eduart Wolok, mengatakan bahwa sejak sesi pertama hingga ke-12, sudah ditemukan lima model kecurangan. Pertama, percobaan mengambil soal dengan berbagai macam cara.

"Caranya dengan memfoto PC peserta dengan perangkat yang disembunyikan. Alatnya makin canggih karena tidak terlacak metal detector. Lalu, merekam desktop dengan aplikasi perekam pada PC peserta," kata Eduart dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (29/4).

"Kemudian, ada pula yang melakukan remote (mengontrol) desktop PC pesert dengan memasang aplikasi remote dan perangkat lain sebagai proxy agar bisa komunikasi ke jaringan luar," dia menambahkan.

Adapun model kedua ialah peserta menggunakan joki untuk mengerjakan ujian di dalam ruang ujian. Caranya dengan menngganti foto peserta dengan foto joki saat membuat akun SNPMB. Cara lainnya, memalsukan dokumen pribadi seperti KTP, fotokopi ijazah, dan surat keterangan kelas 12.

"Jadi, yang masuk ke ruang ujian bukan pesertanya tapi jokinya," kata dia.

Panitia SNPMB juga menemukan upaya memberikan jawaban ke peserta di ruang ujian dengan memasang alat di badan peserta sebagai penerima (receiver), yang dikirimkan melalui sebuah alat transmitter untuk mentransfer jawaban.

"Ada lagi yang melakukan remote PC peserta dari luar dan mengendalikan sekaligus menjawab ujiannya," ujar Eduart.

Sementara model kecurangan terakhir ialah mengambil alih akses perangkat jaringan untuk melakukan setting pada perangkat tertentu.

Sepanjang sesi 1-12, lanjut Eduart, setidaknya sudah 50 peserta terlibat kecurangan UTBK-SNBT. Panitia juga telah mengamankan 10 joki dalam pelaksanaan UTBK-SNBT.

"Mengenai keterlibatan, kecurangan ini melibatkan perjokian lintas provinsi, salah satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Yogyakarta yang memobilisasi peserta, dan orang dalam (ordal) di lokasi pusat UTBK," dia menerangkan.

KEYWORD :

UTBK 2025 SNBT Kecurangan Ujian Eduart Wolok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :