Sabtu, 21/12/2024 21:29 WIB

Terhambat Presidential Threshold, Golkar Minta RUU Pemilu Tuntas

Pembahasan lima isu krusial dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu diharapkan dapat segera diselesaikan.

Ketum Golkar, Setya Novanto

Jakarta - Pembahasan lima isu krusial dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu diharapkan dapat segera diselesaikan. Lima isu tersebut adalah presidential threshold, parliamentary threshold, district magnitude, metode konversi suara, dan sistem pemilu.

Pembahasan terkait ambang batas pencalonan presiden diyakini bakal menjadi pembahasan yang cukup panjang dalam Pansus RUU Pemilu. Sebab, ada sejumlah opsi yang muncul dalam presidential threshold.

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto mengatakan, memilih opsi 20-25 persen. Meski demikian, Golkar masih masih membuka beberapa opsi, bergantung pada lobi fraksi di DPR.

"Kami masih di dalam 20-25 persen tapi terus kami bicarakan dengan partai-partai lain mana yang terbaik buat semuanya bisa berjalan," kata Setnov, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6).

Ada pun beberapa opsi itu adalah 0 persen atau tanpa ambang batas. dan 20-25 persen, yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional. Muncul pula opsi jalan tengah, yakni 10-15 persen atau angka presidential threshold sama dengan ambang batas parlemen.

Setnov berharap, meski pembahasan dalam Pansus RUU Pemilu masih terjadi perdebatan, namun pendekatan kepada seluruh partai terus diakukan.

"Kita cari jalan yang terbaik dan kita sedang menunggu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa selesai," kata Setnov.

Diketahui, rencananya Pansus RUU Pemilu akan mengambil keputusan terhadap lima isu krusial hari ini, Selasa (13/6).

"Ada atau tidak ada kesepakatan lintas fraksi dalam lobi-lobi yang dilakukan sampai dengan hari Selasa, keputusan tetap akan diambil," kata Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy.

KEYWORD :

RUU Pemilu Pemilu 2019 Presidential Threshold Golkar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :