Wasekjen PPP, Achmad Baidowi
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbuka untuk kompromi dalam pengambilan keputusan RUU Pemilu yang hingga saat ini perdebatan soal isu krusial masih berjalan alot.
Anggota Pansus RUU Pemilu Achmad Baidowi mengatakan, terkait mekanisme pengambilan keputusan RUU Pemilu, PPP pada prinsipnya bisa kompromi dengan sistem apapun apakah per isu ataukah per klaster.
"Khusus per klaster rupanya masih ada perbedaan pandangan apakah sistem paket isu pilihan atau cara pembahasannnya per paket secara bersama untuk dicarikan kompromi," kata Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6).
Kata Awiek, dari beberapa isu krusial yang masih dalam perdebatan, hanya soal angka presidential threshold yang belum menemukan titik temu.
"Dari lima isu krusial sepertinya tinggal angka presidential threshold yang akan alot antara usulan 0%, sama dgn parliamentary threshold, 10-15 persen atau 20 persen," terangnya.
RUU Pemilu PPP Presidential Threshold