Sesmenpora Gatot S Dewa Broto (kedua dari kiri) didampingi Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti saat mengunjungi Kantor KPPN III Jakarta Timur, Selasa (14/6).
Jakarta - Adanya sistem dan database yang permanen dan koordinasi yang bagus antara Kemenpora dan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) diharapkan tidak mengulang keterlambatan pembayaran honor atlet dan ofisial di bulan-bulan mendatang. Pihak Kemenpora juga berterima kasih kepada KPPN III Jakarta Timur yang telah mengijinkan staf dan pejabat Kemenpora berkantor kantor KPPN III sejak pekan lalu untuk mempercepat dan menuntaskan proses keterlambatan pembayaran honor atlet yang menjadi persoalan krusial dalam beberapa tahun terakhir.
“Insya Allah bulan depan tidak ada lagi hal serupa (keterlambatan—red) terulang lagi karena selain sistemnya sudah familiar, baku dan databasenya permanen. Support dan respon KPPN III luar biasa. Kami sekitar 10 orang dari Kemenpora dan Prima diberi fasilitas ruang yang langsung terakses dengan data sistem KPPN. Kepala KPPN turut mendampingi. Jika ada kesalahan langsung ada pendampingan,” ujar Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, Selasa (14/6).
Gatot menegaskan bahwa Kemenpora telah berupaya keras untuk menyelesaikan honor atlit yang tertunda. Kesulitan pengumpulan database menyebabkan terhambatnya proses pengusulan pencairan gaji. Masing-masing atlit harus mempunyai rekening bank dan NPWP pribadi. Dalam menyusun data tersebut dibutuhkan ketelitian yg mampu meminimalisasi kesalahan data.
Sistem pembayaran langsung kepada rekening penerima melalui KPPN membuat validasi yang dilakukan berlapis dan terintegrasi. Sehingga jika dalam 1000 data penerima, lalu ada salah satu rekening yang salah, secara sistem tertolak. Kesalahan yang ditemui dalam proses tersebut di antaranya berupa data rekening ganda, menggunakan rekening orang lain, yang bersangkutan PNS dipastikan sudah terdaftar dengan tipe supplier 3 (pegawai) apabila diajukan dengan tipe supplier 6 maka secara otomatis juga tertolak ssatem. Lalu NPWP yg sudah terdaftar di SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) yang berbeda.
“Setelah bekerjasama dengan KPPN III Jakarta Timur, akhirnya gaji NPC (National Paralympic Committe) sebanyak 245 orang di bulan Februari, Maret, April dan Mei 2017 berangsur-angsur dan secara bertahap mula diterima dengan total sebesar Rp 7,884,000,000,- Sedangkan untuk gaji atlit dan official bulan April (899) dan Mei (1063) juga sejak hari Senin tanggal 12 Juni 2017 dan terus berangsur terbayarkan. Di harapkan pada hari Rabu tanggal 14 Juni 2017 terselesaikan semua dengan jumlah total untuk pembayaran bulan April dan Mei sebesar Rp 15,398,500,000,” jelas Gatot.
Tuntasnya masalah keterlambatan honor atlet tersebut terjadi karena kerjasama yang sangat baik dengan KPPN dalam mewujudkan komintmen pemerintah untuk mendukung prestasi olahraga Indonesia.
Kemenpora honor atlet