Jum'at, 27/12/2024 05:30 WIB

Muhammadiyah Jangan Arogan Sikapi FDS

Yunahar Ilyas menilai penolakan sejumlah pihak terhadap kebijakan Full Day School (FDS) tidak ilmiah.

Ketua DKN Garda Bangsa Miftahul Aziz

Jakarta – Ketua PP Muhammadiyah bidang Tarjih dan Tabligh Yunahar Ilyas menilai penolakan sejumlah pihak terhadap kebijakan Full Day School (FDS) tidak ilmiah. Apalagi Madrasah Diniyah hanyalah sekolah sore hari, dan berstatus seperti halnya kursus.

“Sebenarnya statusnya, mohon maaf, Madrasah Diniyah sore itu hanya kursus saja,” kata Yunahar, Selasa (20/6) di Jakarta.

Pernyataan tersebut langsung dibantah keras oleh Alumni Madrasah Diniyah Miftahul Aziz. Selain hal itu menunjukkan ketidakpahaman Muhammadiyah tentang Madrasah Diniyah, juga mencerminkan sikap arogansi sebagai seorang pendidik.

“Menyederhakan bahwa yang menolak FDS tidak ilmiah adalah arogansi yang tidak menunjukkan sikap seorang pendidik,” kata Aziz.

Karena itu, Ketua DKN Garda Bangsa ini mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo membatalkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tersebut, kemarin (19/6). Selanjutnya, seorang Menteri Pendidikan menurut Aziz harus melihat Indonesia dalam konteks yang lebih luas, termasuk Madrasah Diniyah ala Nahdlatul Ulama (NU).

“Ada baiknya kita terus bersama sama mengawal rencana kebijakan yang akan dikeluarkan presiden sehingga benar-benar ke arah menguatkan pendidikan karakter bangsa,” tegasnya.

KEYWORD :

Full Day School Mendikbud Garda Bangsa Pendidikan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :