Sundari | Rabu, 21/06/2017 13:02 WIB
Jakarta - Samsung berkomitmen untuk meminimalkan dampak dari produk inovatifnya pada lingkungan, yang meliputi smartphone, TV dan banyak lagi. Sebagai bagian dari komitmen ini, telah melakukan berbagai teknik dalam proses pengembangan desain yang unik dan ramah lingkungan sebagai bagian dari partisipasi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Menurut
Samsung, ada tiga kunci sederhana dari konservasi yaitu, kurangi (reduce), gunakan kembali (reuse), dan daur ulang (recylce).
Samsung menerapkan prinsip-prinsip dasar ini pada desain produknya untuk meminimalkan dampak proses pembuatan produknya pada lingkungan hidup.
Samsung memaksimalkan efisiensi sumber daya mulai dari tahap perakitan hingga tahap pembuangan. Proses tersebut terdiri dari penggunaan ulang beberapa komponen (reuse), mengurangi penggunaan plastik dengan memanfaatkan kemasan dan plastik daur ulang (reduce), serta meningkatkan penggunaan komponen-komponen yang dapat di daur ulang pada produk baru (recycle).
Pada tahun 2005,
Samsung menetapkan sebuah proses in-house untuk memastikan produk-produk yang diproduksinya ramah lingkungan mulai dari tahap pengembangan, dan pada tahun 2014,
Samsung menerapkan sistem penilaian untuk menilai manfaat ekologis dari setiap produk dan memberikan eco-rating.
Di akhir 2016, sekitar 86 persen produk yang dikembangkan
Samsung telah mencapai peringkat Good Eco - Product atau lebih tinggi. Tahun ini,
Samsung berencana merevisi formula evaluasi in – house - nya dan memasukkan kriteria eco – labeling dari badan akreditasi eksternal. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pada tahun 2020, 90 persen produk yang dikembangkan
Samsung mencerminkan standar eco – labeling tertinggi.
Pada tahun 2014,
Samsung telah berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) baik dalam proses pembuatan maupun tahap penggunaan produk. Pada tahap penggunaan produk,
Samsung menargetkan mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca hingga sebesar 250 juta ton secara kumulatif pada tahun 2020. Sejauh ini langkah – langkah inovatif yang diambil perusahaan telah berhasil mengurangi sekitar 188 juta ton akumulasi emisi gas rumah kaca dari tahun 2009 sampai 2016.
Di lokasi manufaktur,
Samsung bertujuan untuk mengurangi tingkat intensitas GRK hingga 70 persen (dibandingkan tahun 2008) pada tahun 2020. Perusahaan telah membuat kemajuan yang cukup besar dalam hal ini dengan mengoptimalkan lokasi produksi global dan efisiensi energi fasilitas produksi, dan mengatur emisi yang dihasilkan selama proses produksi, seperti gas rumah kaca terflourinasi.
Selain mengurangi emisi gas rumah kaca,
Samsung terus mengeksplorasi cara untuk menghilangkan penggunaan zat berbahaya dalam proses manufaktur. Untuk lingkungan kerja juga produk yang lebih aman, baik untuk manusia maupun bagi lingkungan. Selama beberapa tahun terakhir,
Samsung telah mengurangi penggunaan berbagai zat berbahaya yang biasa digunakan dalam manufaktur elektronik.
Produk – produk seperti TV dan smartphone
Samsung yang terbaru telah bebas dari zat yang populer digunakan namun berpotensi berbahaya seperti PVC, plastik sintetis, penghambat api seperti TBBP - A dan BFR, serta phthalates.
Komitmen tersebut juga terwujud pada inovasi – inovasi produk unggulan
Samsung,
Samsung QLED TV dibuat sedemikian rupa sehingga bebas dari cadmium, zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Sedangkan
Samsung Galaxy S8 dan S8+ yang baru saja dirilis mendapatkan sertifikasi ECOLOGO Gold dari UL Environment, sebuah divisi dari Underwriters Laboratories, perusahaan ilmu keselamatan global, setelah mengevaluasi efisiensi energi perangkat, sistem pengisian daya, penggunaan plastik daur ulang dan plastik berbahan dasar bio, serta kemudahan pembongkaran perangkat.
Hingga akhir tahun 2016, 2.054 model inovasi
Samsung telah mendapatkan sertifikat eco - label dari pemerintah dan badan akreditasi di seluruh dunia.
KEYWORD :
Samsung Pers Rilis