Gedung Kementerian Agama RI (foto: Jurnas)
Jakarta - Hari Raya Idul Fitri 1438 H tidak hanya momentum kemenangan umat Islam, setelah menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Namun juga sebagai ajang merajut kembali tali persatuan di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam.
"Idul Fitri adalah simbol persatuan umat dan selebrasi kebangsaan. Meskipun beberapa bulan terakhir ini ada perbedaan pendapat di kalanhan umat dan warga. Ramadan telah menemukan hati dan perasaan umat, Idul Fitri diharap semakin meleburkan ego kita untuk kepentingan umat dan bangsa yang lebih besar," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama (Kemenag) Mastuki kepada Jurnas.com, Jumat (25/6) di Jakarta.
Mastuki kembali mengingatkan bahwa keindahan Indonesia terletak pada keragaman budaya, suku, agama, dan bahasanya. Karena itu, anugerah tersebut seyogyanya dijaga sebagai bahian dari implementasi ajaran agama.
"Kemajemukan bangsa ini adalah anugerah Allah. Maka kemampuan merawat kemajemukan menjadi bagian dari melaksanakan ajaran agama," tuturnya.
Kementerian Agama Lebaran Idul Fitri