Ribka Tjiptaning bersama anak pemulung di sekolah pemulung yang dia dirikan di Minton Aren, Tangerang
Jakarta – Setiap tanggal 23 Juli, diperingati Hari Anak Nasional. Anggota DPR RI Ribka Tjiptaning menilai masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi anak-anak dan memperbaiki pendidikan sekolah sebagai lembaga pembina generasi mass depan bangsa.
“PR pemerintah teramat banyak, untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi anak-anak kita. Ada pula problem kekerasan terhadap anak yang sampai hari ini kasusnya belum menurun, apalagi berhenti. Atau anak-anak miskin yang dapat KIP (Kartu Indoensia Pintar), tapi tidak bisa sekolah di negeri karena tidak diterima. Masih maraknya bullying di sekolah, sehingga menekan psikologi anak, “ kata Ribka dalam pernyataan persnya.
Anak-anak Indonesia, lanjutnya, harus jangan sampai terkontaminasi dengan pemikiran intoleran, cinta kekerasan, dan kehilangan rasa nasionalisnya. Seperti muncul banyak keluhan orang-tua kalau anaknya diajarkan oleh gurunya untuk tidak menyukai pemimpin yang tidak seagama dengannya seperti yang marak terjadi ketika Pilkada DKI kemarin .
Karena itu, Ribka yang juga Ketua Bidang Sosial dan Penangulangan Bencana DPP PDI Perjuangan, menyatakan:
1. Pendidikan di sekolah kepada anak Indonesia tentang toleransi, cinta tanah, anti kekerasan, haruslah digiatkan lagi.
2. Pngawasan kepada lembaga pendidikan anak agar lebih intens, dan pemberian sanksi yang tegas bila ada yang mengeksploitasi politik anak.
3. Sekolah negeri untuk anak miskin, dan
4. Stop bullying di sekolah.
KEYWORD :hari anak Nasioanl ribka tjiptaning
