Sabtu, 23/11/2024 15:59 WIB

INTERNASIONAL

Pemerintah AS Selidiki Praktek Perdagangan China

 Donald Trump akan mengarahkan perwakilan perdagangan melalui USTR untuk menyelidiki praktik perdagangan China

Bendera kebangsaan China (L) dan Amerika Serikat (R)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan mengarahkan perwakilan perdagangan AS melalui United States Trade Representative (USTR) untuk menyelidiki praktik perdagangan China, yang dapat mengambil langkah sepihak merugikan hubungan dagang dan ekonomi China-AS. 

USTR Robert Lighthizer akan mempertimbangkan apakah akan menyelidiki praktik perdagangan China berdasarkan bagian 301 dari Undang-Undang Perdagangan, kata pejabat senior pemerintah, namun mereka menolak berkomentar kapan keputusan USTR akan dibuat.

Jika Lighthizer memutuskan untuk  melakukan penyelidikan, Amerika Serikat terlebih dahulu berkonsultasi dengan China dan proses penyidikan bisa memakan waktu selama satu tahun, kata beberapa pejabat, dikutip People`Daily pada Minggu (13/8)

Bagian 301, yang disahkan pada 1974 dan banyak digunakan pada 1980an dan awal 1990an, akan memungkinkan presiden AS untuk secara sepihak memberlakukan tarif atau pembatasan perdagangan lainnya terhadap negara-negara asing. Namun Amerika Serikat jarang menggunakan undang-undang perdagangan usang sejak Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mulai berlaku pada tahun 1995.

“Sudah tidak perlu lagi bagi Amerika Serikat, menggunakan undang-undang tersebut, karena sekarang, kami memiliki sistem penyelesaian sengketa yang efektif di bawah WTO,” kata Chad Bown, seorang senior di Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional yang berbasis di Washington, kepada Xinhua.

“Keputusan untuk memicu Bagian 301 hari ini bermasalah karena memberi tambahan bahan bakar pada argumen yang sudah mendidih, bahwa administrasi Trump membatalkan komitmen Amerika terhadap perdagangan berbasis peraturan dan berpuluh-puluh tahun bekerja untuk membangun kerja sama internasional,“ kata Bown, yang bekerja Sebagai ekonom senior untuk perdagangan dan investasi internasional di Gedung Putih Dewan Penasehat Ekonomi dan Bank Dunia.

Michael Froman, mantan USTR di bawah pemerintahan Obama, juga memperingatkan, Amerika Serikat dapat menghadapi pembalasan jika negara tersebut bergerak menjauh dari penyelesaian perselisihan perdagangan melalui WTO dan  tindakan sepihak.

“Ini hanya akan membuat negara-negara lain melakukan pembalasan terhadap kami atau bahkan lebih buruk lagi, meniru kami, dan mengambil tindakan sendiri tanpa memperhatikan kewajiban internasional,“ katanya.

Kementerian Perdagangan China, menekankan pentingnya hubungan dagang China-AS dan mendesak otoritas AS untuk mematuhi peraturan WTO dalam tindakan perdagangannya.

“Setiap tindakan perdagangan yang harus diambil oleh anggota WTO harus sesuai dengan peraturan WTO,“ kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, awal bulan ini, mencatat bahwa China dan Amerika Serikat akan mendorong hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral di bidang dasar. Prinsip kerja sama win-win dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.

KEYWORD :

China Amerika Serikat Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :