Keluarga muslim Rohingnya, Myanmar
Yangoon – Pemerintah Myanmar mengklaim sudah lebih dari 2.600 rumah Muslim Rohingya menjadi sasaran pembakaran oleh pasukan militer, sejak operasi selama dua minggu terakhir. Meski demikian, pemerintah tetap ‘kekeuh’ menyalahkan pasukan Muslim Rohingya atau ARSA atas kejadian tersebut, lantaran terlebih dahulu melakukan penyerangan terhadap pos keamanan pemerintah.
“Sebanyak 2.625 rumah di desa Kotankauk, Myinlut dan Kyikanpin, dan dua kawasan dibakar oleh teroris ekstrimis ARSA,” demikian pernyataan New Light Global, dikutip dari IBT, Sabtu (2/9).
Sementara pemerhati Hak Asasi Manusia dunia (Human Rights Watch) di New York, lewat citra satelit di udaran menyatakan Muslim Rohingya yang lari ke perbatasan, mengindikasikan bahwa pasukan Myanmar sengaja membakar rumah-rumah tersebut.
"Citra satelit terbaru menunjukkan kehancuran total di sebuah desa Muslim, serta menimbulkan kekhawatiran serius di negara bagian Rakhine Utara. Mungkin jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebelumnya," ujar Wakil Direktur Human Rights Watch Asia Phil Robertson kepada Reuters.
Myanmar Rohingya Rakhine