Foto ini dirilis kantor berita negara Korea Utara pada 30 Agustus 2017, saat melepas rudal balistik jarak jauh Hwasong-12, yang mengudara di atas Jepang sehari sebelumnya (Foto: Yonhap)
Seoul - Pemerintah Kuwait memutuskan mengurangi staf diplomatik, dan berhenti mengeluarkan visa baru untuk warga Korea Utara. Pernyataan itu disampaikan media berbasis Amerika Serikat, Sabtu (16/9)
Dalam laporan tersebut, Dewan Keamanan Perserikatan Bansa Bangsa (DK PBB), Kuwait memutuskan mengurangi jumlah diplomat Korea Utara di negara tersebut dari sembilan menjadi lima orang orang saat ini, menurut Voice of America (VOA).
Laporan tersebut tidak menyebutkan kapan kelima diplomat tersebut akan dikembalikan. Keputusan tersebut sejalan dengan Resolusi 2321 yang disahkan DK PBB tahun lalu untuk menghukum uji coba nuklir kelima di Korea Utara.
Selain Kuwait juga menghentikan penerbitan visa untuk Pyongyang. Warga Korea Utara di negara Timur Tengah akan dikembalikan begitu izin tinggal mereka berakhir, menurut laporan tersebut. Saat ini, sekitar 6.000 warga Korea Utara diyakini bekerja di Kuwait.
Pada Senin, DK PBB menyetujui resolusi sanksi kesembilannya terhadap Korea Utara, kali ini sebagai tanggapan atas uji nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September. Meski begitu, Pyongyang tetap melakukan peluncuran rudal provokasi lagi pada Jumat (15/9).
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
DK PBB Korea Utara Kuwait Rudal