Kamis, 26/12/2024 22:23 WIB

Walhi Minta Polisi Selidiki Sindikat Perusak Taman Leuser

Pencurian dan penebangan kayu di daerah TNGL tersebut, harus dicegah oleh pemerintah karena dapat membahayakan terjadi bahaya banjir.

Kepolisian saat menangkap gelondongan kayu yang diduga berasal dari kawasan hutan Taman Leuser, Sumatera Utara

Medan - Nasib satwa langka yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sumatera Utara, terancam punah. Penyebabnya, maraknya aksi pembalakan liar dan warga sekitar kawasan terus melakukan perburuan.

Dengan kondisi itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara minta kepada Polda Sumut agar menyelidiki sindikat pembalakan liar yang terus beroperasi di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat.

"Aktivitas cukong kayu yang merusak hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) harus secepatnya dihentikan, karena dikhawatirkan akan mengganggu satwa yang dilindungi di lokasi tersebut," kata Direktur Esekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut, Dana Tarigan, di Medan, Kamis.

Ia menyebutkan satwa langka yang berada di kawasan TNGL Sumatera Utara (Sumut), yakni gajah, harimau, badak, dan orangutan. "Polda Sumut harus tetap melindungi kawasan TNGL dari pembalakan liar dan perburuan satwa yang dilindungi oleh pemerintah," ujar Dana.

Ia menjelaskan tiga pelaku pembalakan liar berinisial SR, S, dan M yang berhasil ditangkap tim patroli gabungan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan Forest Wildlife Protection Unit (ForWPU) YOSL-OIC merupakan warga yang disuruh cukong kayu.

"Namun hingga saat ini siapa bos besar yang menyuruh dan membiayai dalam pembalakan liar di TNGL tersebut, tidak pernah diketahui atau tertangkap petugas BBTNL," ujar Tarigan.

Pencurian dan penebangan kayu di daerah TNGL tersebut, harus dicegah oleh pemerintah karena dapat membahayakan terjadi bahaya banjir, sebab di lokasi TNGL itu juga terdapat sungai yang cukup besar.

"Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk melestarikan hutan TNGL, dan menghentikan melakukan penebangan kayu, karena merugikan negara," kata Pemerhati Lingkungan itu.

KEYWORD :

Pebalakan Hutan Walhi Sumatera Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :