Kamis, 26/12/2024 21:30 WIB

Senjata Api dan Amunisi Impor Milik Brimob Terkendala Administrasi

Senjata api dan amunisi yang diduga diimpor oleh PT Mustika Duta Mas telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, sekitar pukul 23.30 WIB, Jumat (29/9).

Diduga tempat penimbunan senjata api

Jakarta - Senjata api dan amunisi yang diduga diimpor oleh PT Mustika Duta Mas telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, sekitar pukul 23.30 WIB, Jumat (29/9). Pengiriman dengan menggunakan pesawat carter milik maskapai Ukraine Air Alliance.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyakini jika 280 pucuk senjata dan sekitar 6.000 butir peluru yang diimpor PT Mustika Duta Mas itu adalah milik Polri.

"Saya menyakini senjata itu memang milik Polri khususnya Brimob dan mungkin ini hanya masalah administrasi belum lengkap jadi masih di taruh di gudang bandara," kata Sahroni, ketika dihubungi, Jakarta, Sabtu (30/9).

Menurutnya, impor senjata yang hingga saat ini masih tertahan di Bandara Soekarno Hatta tidak berkaitan dengan pernyataan Panglima Jenderal Gatot Nurmatyo. Sebab, pembelian senpi itu memang sesuai kebutuhan dan keperluan dari Polri terhadap kesatuannya.

"Ini kan sudah sesuai kebutuhan Polri khususnya untuk kesatuan Brimob. Dan sekali lagi hal ini pun tidak ada kaitannya dengan statment dari Panglima TNI," tegas Sahroninya.

Berdasarkan informasi yang diterima, senjata api itu langsung dibawa ke Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta. Senjata yang rencananya akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri itu dibawa dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB, Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024.

"Pesawat tersebut memuat senjata api dan amunisi yang diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas untuk didistribusikan ke Korps Brimob Polri," tulis informasi yang beredar, Sabtu (30/9).

Dengan data pengirim; Arsenal JSCO 100 Rozova Dolina STR, 6100 Kazanlak Bulgaria, dengan alamat penerima; Bendahara Pengeluaran Korps Brimob Polri Kesatriaan Amji Antak Kelapa dua Cimanggis, Indonesia.

Adapun data barang tersebut dari Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk. Dikemas dalam 28 box (10 pucuk/box), dengan berat total 2.212 kg.

Amunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade, dikemas dalam 70 box (84 butir/box) dan 1 box (52 butir), total 5.932 butir (71 box) dengan berat 2.829 kg.

"Hingga saat ini rekomendasi Kabais TNI terkait izin masuk impor barang tersebut belum diterbitkan, meskipun sudah diajukan berdasarkan Surat Dankorps Brimob Polri kepada Kabais TNI Nomor B/2122/IX/2017 tanggal 19 September 2017," terang informasi tersebut.

KEYWORD :

Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :