Kamis, 26/12/2024 17:27 WIB

Internasional

Putin Dapat Bocoran Korut Punya Bom Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku diberitahu secara pribadi terkait keberadaan bom nuklir di Korea Utara 

Putin dan Trump (Foto: Reuters)

Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku diberitahu secara pribadi terkait keberadaan bom nuklir di Korea Utara oleh mantan pemimpin negara tersebut, Kim Jong-il, pada awal tahun 2000an.

"Pada tahun 2001, ketika saya dalam kunjungang ke Jepang, saya berhenti di Korea Utara, di mana saya bertemu dengan ayah pemimpin negara saat ini," kata Putin. "Saat itulah saat ia mengatakan kepada saya, bahwa mereka memiliki bom nuklir. Apalagi, (ibukota Korea Selatan) Seoul berada dalam jangkauan sistem artileri standar mereka pada saat itu."

"Itu pada 2001! sekarang 2017 mereke sudah memiliki bom hidrogen," kata presiden Rusia tersebut menanggapi sejumlah sanksi yang diberlakukan oleh DK PBB, dan sanksi sepihak yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap bank-bank negara Komunis tersebut

Vladimir Putin mengatakan, ia tidak berhak menilai kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Korea Utara, namun semua pihak harus tetap merendahkan retorika berperang di seputar situasi di wilayah tersebut.

"Apa pun itu, ini bukan urusan saya untuk menentukan dan menilai kebijakan presiden Amerika Serikat tapi secara terbuka saya bisa mengulanginya, dan saya sudah membicarakan hal ini, agar semua pihak harus merendahkan retorika perang dan menemukan cara agar kedua negara tersebut, Amerika Serikat dan Korea Utara, antara Korea Utara dan negara-negara di kawasan ini bisa berdialog," kata Putin.

Ketika dintanya apakah Rusia mengkhawatirkan uji coba nuklir Pyongyang, Putin mengatakan, "Kami memiliki perbatasan yang sama dengan Korea Utara. Lokasi uji coba nuklir Korea sekitar 200 kilometer dari perbatasan kami. Dimana Amerika Serikat terletak, di mana Rusia dan Korea Utara? Kami tidak cemas dengan hal itu daripada Anda, "kata Putin.

Pemimpin Rusia tersebut mengatakan bahwa Rusia secara praktis tidak memiliki hubungan perdagangan-ekonomi dengan Korea Utara. "Kami memasok sekitar 40.000 ton minyak di sana, dan tidak ada perusahaan yang terintegrasi secara vertikal yang memasok apapun, hanya perusahaan kecil, dealer. Ini nol bahkan hampir tidak ada sama sekali. Tidak ada kerja sama, tidak ada yang bisa dibicarakan dan tidak ada yang perlu dibahas di sini," tambahnya

Menurut pemimpin Rusia, adalah mungkin dan perlu untuk mencari solusi yang seimbang terhadap situasi di seputar Korea Utara melalui dialog. Semua pilihan lainnya berbahaya dan buntu.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Rudal Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :