Jum'at, 27/12/2024 09:28 WIB

Iran Sebut Pejabat AS Tak Update Infomasi

 Bagaimana mungkin Trump tidak mengecam IRGC yang melawan Daesh (ISIS,Red) yang diciptakan oleh Amerika Serikat sendiri.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Ali Khamenei (Foto: Tehran Time)

Tehran - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan,  menanggapi omong kosong Presiden Amerika Serikat, Donald Trump hanya mengbuang-buang waktu, Kamis (19/10) 

"Saya tidak ingin membuang-buang waktu menjawab omong kosog presiden Amerika,"  kata Khamenei dalam pertemuan akademisi dan mahasiswa di Tehran.

Dalam pidato Trump pada Jumat ketika mengumumkan strategi barunya terhadap Iran, kata Khamenei ia menggunakan bahasa yang menghina Tehran dan membeberkan tuduhan tak berdasar terhadap Republik Islam, terutama terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Khamenei mengatakan, bagaimana mungkin Trump tidak mengecam IRGC yang melawan Daesh (ISIS,Red) yang diciptakan oleh Amerika Serikat sendiri.

"Sebagai pelayan Zionisme internasional, Amerika adalah pencipta ISIS dan arus Takfiri, lalu bagaimana Anda berpikir ia tidak akan marah terhadap IRGC yang telah melawan Daesh," Ayatollah Khamenei mencatat.

Ia mengatakan ucapan yang tidak berdasar oleh pejabat Amerika Serikat menunjukkan, mereka ketinggalan informasi terkait isu-isu Iran dan lingkungannya.

Trump pada hari Jumat menolak untuk mengesahkan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama.

Khamenei mengatakan, orang-orang Eropa perlu melakukan tindakan praktis dalam menghadapi ancaman Washington terhadap kesepakatan tersebut, dan menolak untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam menentang program peran dan pertahanan regional Iran.

"Negara-negara Eropa menekankan dukungan terhadap kesepakatan tersebut dan mengutuk Trump. Kami menyambut baik hal ini, namun tidak cukup meminta Trump untuk tidak merusak kesepakatan tersebut. Eropa perlu melawan langkah-langkah praktis (diambil) oleh Amerika," katanya

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :