Jum'at, 22/11/2024 13:37 WIB

Peringatan 50 Tahun ASEAN Dipromosikan di Madrid

ASEAN harus mampu menyikapi kebangkitan China vis a vis perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap kawasan Asia dan Pasifik.
 

Kegiatan “ASEAN Day: 50 Years Of ASEAN, ASEAN In The Changing International Landscape And The Way Forward” di Madrid, 26 Oktober 2017.

Madrid - Pemperingati 50 Tahun ASEAN, KBRI Madrid bersama ASEAN Committee in Madrid (ACM), bekerjasama dengan Universidad Complutense de Madrid (UCM) telah menyelenggarakan kegiatan bertemakan ASEAN Day: 50 Years Of  ASEAN, ASEAN In The Changing International Landscape And The Way Forward” pada 26 Oktober 2017. Acara yang berlangsung di Auditorium Fakultas Literatur UCM meliputi kegiatan seminar, pameran foto ASEAN dan promosi dari masing-masing Kedutaan.

Kegiatan dihadiri oleh ratusan tamu undangan dari kalangan pejabat pemerintah, Duta Besar negara sahabat, akademisi, pengusaha, jurnalis, dan mahasiswa termasuk anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia. Pembicara utama pada seminar  adalah Dr. N. Hassan Wirajuda, Menlu RI periode 2001-2009 dan Mr. Enrique A. Manalo, Undersecretary for Policy and SOM Chair ASEAN 2017 Kementerian Luar Negeri Filipina.

Duta Besar Yuli Mumpuni Widarso, menegaskan kembali pentingnya promosi ASEAN di Spanyol. “Pengenalan ASEAN di kalangan generasi muda, dalam hal ini mahasiswa sebagai generasi masa depan, menjadi sangat penting, selain pengenalan ASEAN di kalangan pejabat pemerintah maupun kalangan bisnis yang selama ini telah secara rutin diselenggarakan. Harapannya, generasi muda Spanyol dapat lebih mengenal ASEAN untuk lebih meningkatkan people to people diplomasi,”demikian  siaran pers KBRI Madrid.

Acara seminar dibuka oleh Duta Besar Malaysia, Ambassador Zainal Abidin Bakar selaku Ketua ASEAN Committee Madrid, dilanjutkan sambutan Wakil Rektor UCM bidang Hubungan Lembaga, Mrs. Isabel Fernandez Torres yang menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaannya kepada negara-negara ASEAN yang telah menyelenggarakan kegiatan ASEAN Day untuk pertama kalinya di kampusnya. Kegiatan ini diharapkan membuka mata para kalangan akademisi dan mahasiswa terkait dengan keberadaan dan peran ASEAN dalam hubungan internasioal. Disisi lain, UCM sangat mengharapkan kehadiran kalangan mahasiswa dari negara-negara ASEAN untuk melakukan studi dan kajian di kampusnya.

Dirjen Amerika Utara, Asia dan Pasifik Kemlu Spanyol, Ambassador Fidel Sendagorta Gómez del Campillo menyampaikan bahwa ASEAN merupakan organisasi regional yang telah mengalami kemajuan pesat, aman dan stabil. ASEAN memiliki potensi perdagangan pada tahun 2025 sebesar USD 11 millyar dan negara-negara ASEAN merupakan mitra utama bagi negara Eropa khususnya Spanyol dalam mengembangkan kerjasama pada sektor infrastruktur. Bagi Spanyol, terdapat 3 isu penting terkait ASEAN yaitu investasi infrastruktur, penanganan terorisme dan keamanan wilayah. Walaupun beberapa negara ASEAN menghadapi masalah dalam negerinya seperti isu terorisme dan masalah rohingya, namun ASEAN memiliki mekanisme dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Mengawali sesi presentasi, Dekan Fakultas Literatur UCM, Mr. Eugenio R. Luján yang bertindak sebagai Moderator, menyatakan bahwa pihaknya sangat menghargai dan mendukung inisiatif ACM menyelenggarakan kegiatan ini. ASEAN dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta, dan merupakan kekuatan regional yang menonjol perlu untuk diketahui lebih dalam perannya di Eropa, khususnya di Spanyol. 

Pada presentasi pertama, Mr. Enrique A. Manalo, Undesecretary for Policy and SOM Chair ASEAN 2017  Kemlu Filipina menjelaskan sejarah ASEAN sejak berdirinya hingga perkembangannya saat ini baik capaian maupun tantangan yang dihadapi. Secara khusus disinggung mengenai ASEAN Community dengan ketiga pilarnya beserta badan-badan yang mendukung di setiap pilarnya.

Dr. N. Hassan Wirajuda menjelaskan ASEAN dalam perspektif yang lebih luas dimulai dari keraguan dunia internasional yang menganggap bahwa bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan the Balkans of Asia.  Namun dalam perkembangannya, mulai dari berdirinya ASEAN pada tahun 1967 dengan 5 anggota hingga seluruh negara di kawasan Asia Tenggara bergabung, ASEAN telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan regional yang stabil.

“Walaupun negara-negara ASEAN memiliki permasalahan masing-masing, namun dengan mengedepankan promotion of openness and habits of dialogue permasalahan tersebut tidak meluas,” kata dia.

Secara ekonomi, ASEAN telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi ke-7 di dunia dan akan segera meningkat menjadi ke-6. Melalui skema free flow of goods, services, capital and labor, semakin meningkatkan nilai perdagangan baik Intra-ASEAN maupun Extra-ASEAN. Menggunakan laporan Price Waterhouse Cooper, dimana pada tahun 2050 proyeksi GDP Indonesia menduduki peringkat ke-4  di bawah China, India dan Amerika Serikat, dapat diperhitungkan.

Namun demikian, Dr. Hassan Wirajuda mengingatkan perlunya ASEAN melakukan reformasi kelembagaan yang berkelanjutan, membangun tatanan di kawasan Asia Timur dan Pasifik sebagai sesuatu yang strategis. ASEAN juga harus mampu menyikapi kebangkitan China vis a vis perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap kawasan Asia dan Pasifik.

Menutup seminar tersebut, telah ditampilkan dan dimeriahkan oleh tim kesenian dan kebudayaan dari masing-masing negara ASEAN di Madrid yaitu Indonesia dengan Tari Greget Persi, Malaysia dengan Tari Zapin, Filipina dengan pertunjukan Gitar Flamenco, Thailand dengan pertunjukan alat musik tradisional serta Vietnam dengan permainan alat musik suling. Selain itu, digelar pameran foto ASEAN mulai foto bersejarah penandatangan Deklarasi Bangkok 1967 hingga foto-foto terkini kegiatan ASEAN.

KEYWORD :

KBRI Madrid Forum Bisnis ASEAN ASEAN Day




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :