Sejumlah pengunjung berkunjung ke terowongan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Jakarta - Pemerintah Jepang menginginkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Lintas Utara Selatan tahap II, yakni pada jalur Lebak Bulus-Bundaran HI, agar pelaksanaan administrasinya dipercepat. Juga akselerasi guna penerapan teknologi yang diharapkan sesuai target pada Desember 2017.
Hal itu dikemukakan Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Joice. Katanya, keingingan itu berdasarkan hasil pertemuan tingkat Wakil Menteri bidang Transportasi antara Pemerintah RI dan Pemerintah Jepang. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, sedangkan delegasi Jepang dipimpin oleh Wakil Menteri untuk Hubungan Internasional Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, Hiroshi Narahira. "Pemerintah Jepang siap mendukung penuh terkait dengan teknologi," kata Joice.Sugihardjo menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, namun karena adanya penyesuaian harga akibat adanya perubahan desain dan perpanjangan waktu konstruksi, maka perlu dilakukan inspeksi terlebih dahulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, diyakini target pembayaran bulan Desember 2017 dapat terpenuhi.Proyek MRT Jepang Kementerian Perhubungan