
Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha saat meninjau Danau Limboto, Gorontalo (Foto: Humas DPR)
Gorontalo - Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha menekankan Danau Limboto adalah salah satu aset nasional (national heritage) yang patut dijaga dan dilestarikan. Karenanya, penyelamatan danau perlu dipercepat.
Menurutnya, hal itu mengingat kondisi Danau Limboto sudah sangat memprihatinkan akibat proses sedimentasi sehingga hal ini butuh perhatian serius dari pemerintah."Danau Limboto menjadi salah satu danau yang kritis di Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah," kata Satya saat memimpin peninjauan Tim Kunker Komisi VII ke kawasan strategis Danau Limboto di Provinsi Gorontalo, Selasa (31/10).Seperti diketahui, Danau Limboto masuk dalam daftar 15 danau kritis yang ada di Indonesia, karena terus mengalami pendangkalan. Pada era 1950-an, Danau Limboto memiliki kedalaman hingga 27 meter dan pernah menjadi landasan pacu bagi pesawat amphibi yang ditumpangi Presiden pertama Indonesia, Soekarno.Baca juga :
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Untuk itu, politisi dari F-Golkar ini meminta pemerintah pusat, setidaknya melibatkan 9 Kementerian untuk segera melakukan pembenahan dan restorasi Danau Limboto. Sebab, apabila tidak dilakukan penataan yang baik, kemungkinan akan terjadi erosi karena sedimentasi dan tidak menutup kemungkinan berubah menjadi daratan."Kita menyadari bahwa pemerintah mempunyai keterbatasan fiskal, tetapi tentunya kita akan mendorong pengembangan danau kategori kritis menjadi prioritas. Itu yang akan menjad pesan Komisi VII kepada pemerintah dalam rapat Komisi maupun rapat Banggar," sambungnya.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Warta DPR Komisi VII DPR