Presidium Relawan Nusantara, Andi Razak Wawo
Jakarta - Sikap negarawan harusnya diperlihatkan oleh Setya Novanto kepada rakyat Indonesia dan bisa memberi contoh bahwa hukum harus dihormati. Apalagi sosok Setnov adalah pimpinan wakil rakyat yang tidak sepatutnya berusaha menghindari dengan berbagai cara saat tersandung masalah.
"Kesannya hukum bisa dijadikan permainan dan hukum bisa diakali dengan banyak cara. Sangat tidak baik untuk pembelajaran hukum bagi masyarakat. Tidak layak dipertontonkan rakyat Indonesia," ujar Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-Unhas) Jabodetabek, Andi Razak Wawo di Jakarta, Selasa (14/11). Hal itu dikemukakan terkait kasus dugaan korupsi E-KTP dengan tersangka Ketua DPR, Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Setnov yang pernah jadi tersangka sempat lolos setelah dimenangkan pada Praperadilan dan berkesan menghindari panggilan KPK dengan dalih sakit.Baca juga :
Ini Kata Jokowi soal Pernyataan Agus Rahardjo
Kemudian dijadikan tersangka kembali dan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lain, Setnov malah melakukan kunjungan ke konstituen dengan dalih tugas kenegaraan. "Lucunya, untuk memeriksanya harus mendapat surat izin dari Presiden," ujar Andi Razak.
Ini Kata Jokowi soal Pernyataan Agus Rahardjo
Baca juga :
Ini Kata Jokowi soal Pernyataan Agus Rahardjo
"Kalau tugas kenegaraan, misalnya sedang menemani Presiden, ada kunjungan tamu luar negeri yang sangat berkepentingan pada negara. Lah, ini tidak ada hubungannya dengan tugas negara. Dalih itu malah bikin diketawai rakyat," ujar Andi Razak. Andi Razak menyarankan, semestinya Wakil DPR dan anggota DPR lainnya, atau juga rekannya di Partai Golkar memberikan masukan kepada Setnov agar bisa berpikir positif menghadapi kasus yang menjeratnya. "Jangan didiamkan. Malah nanti membuat citra negatif Wakil Rakyat kian terpuruk. Lebih parahnya lagi bisa menjatuhkan kredibilitas hukum Indonesia," ujarnya.
Ini Kata Jokowi soal Pernyataan Agus Rahardjo
Setya Novanto Renusa Andi Razak Wawo