Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman
Maros - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, memiliki rumus yang menjadi solusi permanen pertanian Indonesia. Menurutnya, jika Indonesia tidak mau mengimpor beras, maka petani harus menanam satu juta benih per hektare tiap bulannya.
Demikian disampain Menteri Amran saat melakukan panen padi perdana di Desa Tanete, Kecamatan Simbang, Maros, Kamis (16/11). Amran memanen padi jenis ciherang IP 300 dengan menggunakan mesin traktor.
"Kalau satu hektare dikali enam, minimalnya sudah enam juta ton. Kita bagi dua, sudah tiga juta ton beras. Itu rumusnya. Jika hal itu dilakukan, sampai 100 tahun kita tidak impor. Semoga Menteri berikutnya lebih tangguh," katanya.
Desa Tanete memiliki sawah tadah hujan seluas 400 hektare. Panen padi jenis ciherang dengan IP 300 hasilnya memuaskan. Petani bisa memanen 7 sampai 8 ton padi per hektare. Padahal, petani hanya mengandalkan air dari sumur dan sungai. Untuk menggunakan air secara maksimal, petani menggunakan pompa air.
"Kalau dikali tujuh sampai delapan ton, itu jadi 320 ribu ton padi. Itu jumlah yang sangat besar," kata Mentan Amran menurut keterangan rilis yang diterima jurnas.com pada Jumat (17/11)
Usai panen padi, Amran dan pejabat lainnya juga menyemai benih padi ke lahan baru dan berdialog dengan kelompok Rumbia. Ia juga memberi bantuan 2 ekskavator, 10-20 mesin traktor, dan Combain Harvester, pompa air dan pupuk ke kelompok tani.
"Saya minta tolong apa yang diminta petani tolong direalisasi secepatnya. Kecuali untuk ekskavator beri saya waktu dalam dua bulan," kata menteri kelahiran Sulawesi Selatan itu.
Turut hadir dalam dalam acara tersebut, Kepala Litbang Pertanian Muhammad Syakir, Bupati Maros Hatta Rahman, Ketua DRPD Maros Chaidir beserta Aster Kasad, Kasdam Wirabuana TNI dan Kepolisian.
KEYWORD :Kementerian Pertanian Amran Sulaiman Beras