Pengunsi Rohingya meninggalkan kampung halamannya ke Bangladesh (Foto: Al jazeera)
New York - Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa akan mengadakan sesi khusus atas dugaan pembunuhan, pemerkosaan dan kejahatan lainnya yang dilakukan terhadap etnis Rohingya di Myanma.
"Akan ada sesi khusus pada 5 Desember," kata seorang sumber senior PBB kepada Reuters.
Juru bicara dewan PBB, Rolando Gomez tidak dapat mengkonfirmasi kepastian tanggal tersebut. Namun, ia mengatakan, "Akan ada sesi khusus untuk menangani situasi hak asasi manusia di negara ini."
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
Sedikitnya 16 dari 47 negara anggota harus meminta sidang khusus ke dewan, yang jarang terjadi. Bangladesh dan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim diharapkan bisa mendukung kembali seruan tersebut.
Pada Maret dewan membentuk tim pencari fakta. Para penyelidik melaporkan setelah misi pertama mereka ke Bangladesh bulan lalu bahwa pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar bersaksi bahwa pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, pembakara konsisten sedang terjadi.
Eksekusi Rohingya terbaru dari Negara Bagian Rakhine ke ujung selatan Bangladesh dimulai pada akhir Agustus, ketika gerilyawan Rohingya menyerang pos keamanan dan tentara Myanmar melancarkan serangan balasan.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Zeid Raad al-Hussein menggambarkan tindakan keras tentara di Negara Bagian Rakhine sebagai contoh buku teks pembersihan etnis. Pihak militer membantah tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan dan pemindahan paksa.
Amnesty International dan kelompok aktivis lainnya, dalam sebuah surat terbuka yang dikirim minggu lalu ke negara-negara anggota, mengatakan sesi khusus penting untuk meluncurkan tindakan tegas dan memastikan pengawasan dan pemantauan internasional terhadap situasi.
KEYWORD :Myanmar Bangladesh Rohignya Dewan HAM PBB