Rex Tillerson (Foto: Getty Images)
Washintong - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengatakan, Relokasi kedutaan Amerika di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem memakan waktu setidaknya tiga tahun.
"Kebijakan tidak akan terjadi segera. Mungkin lebih awal dari tiga tahun, dan itu cukup ambisius," kata Tillerson dalam pidatonya yang dirilis New York Times.
Pekan lalu Tillerson mengatakan rencana kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun. "Perintah Trump tidak akan terealisir tahun ini atau mungkin bukan tahun depan. Namun, memang presiden ingin kita bergerak dengan cara konkret dan sangat teguh untuk memastikan kedutaannya berada di Yerusalem sedini mungkin," kata Tillerson pada Jumat (8/12).
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Tillerson mengatakan Amerika Serikat perlu terlebih dahulu mendapat sebuah tempat, mengembangkan rencana, menerima otorisasi kongres untuk pembelanjaan tersebut, dan kemudian membangun kedutaan sebenarnya.
Selain Tillerson, Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk mengubah beberapa kebijakan lama mengenai Yerusalem yang dibuat dengan hati-hati agar tidak menyinggung satu pihak atau pihak lainnya.
AS Desak Proposal Gencatan Senjata Diterima, Hamas Khawatirkan Tuntutan Pasukan Israel Tetap di Gaza
Dokumen dan peta pemerintah Amerika Serikat tidak akan berubah dalam waktu dekat. Mengenai paspor Amerika, yang tidak mencantumkan Israel sebagai negara kelahiran bagi orang-orang yang lahir di Yerusalem, Departemen Luar Negeri mengatakan tidak akan merevisi kebijakan tersebut, yang berlakukan oleh Mahkamah Agung pada 2015.
Pada 6 Desember, Presiden Donald Trump Secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Langkah tersebut disambut oleh Netanyahu dan oleh para pemimpin di sebagian besar spektrum politik Israel. Trump menekankan bahwa ia tidak menentukan batas-batas kedaulatan Israel di kota tersebut, dan meminta agar tidak terjadi perubahan status quo di tempat-tempat suci di kota tersebut.
KEYWORD :
Yerusalem Israel Amerika Serikat