Kamis, 26/12/2024 17:59 WIB

KPK Sita 5 Keris, Tersangka: "Karena Saya Berdoa Kepada Tuhan"

Menurut Tonny, pulpen yang harganya jutaan rupiah itu merupakan hadiah pemberian dari mantan Menteri Perhubungan.

Dirjen Perhubungan Laut (nonaktif) Kemenhub yang juga tersangka penerima suap, Antonius Tonny Budiono

Jakarta - K‎omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan berbagai barang berharga saat menangkap Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono. Salah satunya lima buah keris.

"Ada banyak pihak lain yang memberikan uang‎. Keris itu dari guru spiritual saya, karena saya berdoa kepada Tuhan," ucap Tonny saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Komisaris PT Adiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/12/2017).

Selain keris, Tonny juga menerima satu tombak, lebih dari lima jam tangan dan lebih dari 20 cincin serta batu akik dengan ikatan yang diduga lapis emas kuning dan emas putih. Tak hanya itu, Tonny juga menerima sebuah pulpen ‎bermerek Mont Blanc.

Menurut Tonny, pulpen yang harganya jutaan rupiah itu merupakan hadiah pemberian dari mantan Menteri Perhubungan, Iganasius Jonan. Dikatakan Tonny, pulpen itu sebagai hadiah saat ia berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501, yang hillang kontak dan ditemukan di perairan Kalimantan pada Desember 2014.

"Ada pulpen dari mantan menteri perhubungan saat saya ketemu `black box` Air Asia, jam tangan dari anak buah, cincin tapi bukan emas," ujar Tonny.

Dalam kasus ini, Tonny telah ditetapkan sebagai tersangka. Tonny ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga  menerima suap Rp 2,3 miliar dari Adi Putra Kurniawan terkait proyek pekerjaan di bawah Ditjen Perhubungan Laut. ‎

Kasus itu terbongkar dari operasi tangkap tangan. Saat itu, petugas KPK menemukan 33 tas ransel yang terisi penuh dengan uang di kamar Tonny Budiono. Uang dalam berbagai mata uang tersebut senilai Rp 18 miliar.‎

KEYWORD :

Perhubungan Laut Tonny Budiono KPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :