Herwin Wijaya | Senin, 25/12/2017 15:29 WIB
Penyanyi Selandia Baru, Lorde
Jakarta - Penyanyi asal Selandia Baru, Lorde, memutuskan membatalkan konser di Tel Aviv, Israel atas permintaan dua penggemarnya di Selandia Baru
dalam laman The Spinoff. Mereka menyerukan agar penyanyi berusia 21 tahun itu mengurungkan konser di Tel Aviv Juni mendatang.
"Pekan-pekan sebelum penunguman tour Anda telah menjadi masa yang menyulitkan bagi
Palestina. Khususnya setelah keputusan pemerintahan (Presiden Amerika Serikat Donald) Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari
Tel Aviv ke Yerusalem," tulis kedua penggemar seperti dikutip dari laman SBS.com, Senin (25/12).
"Dalam konteks ini, konser di Israel mengirimkan pesan yang salah. Bermain musik di
Tel Aviv akan dianggap sebagai dukungan kepada kebijakan pemerintah Israel, sekalipun Anda tak mengomentari situasi politik di sana. Dampak semacam itu tidak akan bisa ditutup oleh niat luhur atau musik yang hebat," papar mereka kepada
Lorde.
Lorde pun menjawab melalui Twitter. Dia menyatakan, akan sangat mempertimbangkan permintaan membatalkan konser di
Tel Aviv itu.
"Siap! Terima kasih telah mengajari yang memang sudah lama saya juga pelajari," tulis
Lorde.
Selanjutnya, dia memutuskan untuk membatalkan konser itu.
"Saya menerima banyak sekali pesan dan surat serta telah berbincang banyak dengan orang-orang dari berbagai sudut pandang. Saya kira keputusan yang benar untuk saat ini adalah membatalkan konser itu," kata
Lorde seperti dikutip Jerusalem Post.
KEYWORD :
Lorde Palestina Tel Aviv