Rex Tillerson (Foto: Getty Images)
Washington - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengecam keras penangkapan para pengunjuk rasa yang menolak kenaikan harga di Iran, Sabtu (30/12)
Demonstran berkumpul di beberapa kota, dalam kelompok yang dilaporkan kurang dari seratus atau ribuan orang, pada Kamis (28/12). Menurut kantor berita Iran, Fars 52, para pemrotes di Mashad ditangkap. Sebagian kecil juga ditangkap di ibukota Teheran, lapor BBC.
Para pemrotes tersebut dilaporkan meneriakkan slogan-slogan kritis terhadap Presiden Iran Hassan Rouhani dan ulama kuat di negara tersebut.
"Rakya mengemis, ulama bertindak seperti Tuhan," adalah satu slogan, menurut BBC.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Pemimpin Iran telah mengubah sebuah negara kaya dengan sejarah dan budaya yang kaya menjadi negara nakal yang kaya ekonomi yang ekspor utamanya adalah kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan"
"Seperti yang dikatakan Presiden Trump, korban terpanjang dari pemimpin Iran adalah rakyat Iran sendiri," kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kami mendesak semua negara untuk secara terbuka mendukung rakyat Iran dan tuntutan mereka akan hak-hak dasar dan mengakhiri korupsi," pernyataan tersebut menambahkan.
Saat bersaksi di depan Kongres pada bulan Juni, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bahwa dia mendukung "unsur-unsur di dalam Iran yang akan mengarah pada transisi pemerintahan yang damai. Unsur-unsur itu ada di sana, tentu seperti yang kita ketahui. "
Departemen Luar Negeri mengatakan, "Tillerson hari ini mengulangi dukungan mendalamnya untuk rakyat Iran."
KEYWORD :Iran Amerika Serikat