Mobil bertenaga listrik milik perusahaan China (SCMP)
Jakarta - Ketua perbankan investasi Asia Pasifik di JP Morgan Chase & Co, Brian Gu, menilai peningkatan sektor pengembangan mobil listrik dengan fitur perawatan kesehatan, memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
"China menempatkan dirinya di garis depan dorongan industri otomotif untuk `go electric`, terutama mengingat kebijakan pendukung pemerintah pusat," kata Brian Gu dilansir SCMP.
"Bagi saya, itu menciptakan peluang yang luar biasa," lanjutnya.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Gu optimis dengan kendaraan listrik dan mobil pintar sebagai investasi jangka panjang. Salah satu alasannya adalah China telah menawarkan berbagai insentif kepada sektor kendaraan listrik domestik untuk membantu memerangi polusi udara.
Menurut sebuah laporan dari International Energy Agency, China menempati peringkat teratas sebagai pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 40 persen mobil listrik yang terjual di seluruh dunia dan lebih dari dua kali lipat jumlah yang terjual di Amerika Serikat pada 2016 lalu.
"Seperti apa mobil masa depan akan sangat berbeda dari sekarang. Ini tidak hanya menjadi alat transportasi tapi juga perangkat pribadi yang terhubung untuk produktivitas dan hiburan," ujar Gu.
"Ada beberapa nama teknologi baru seperti NIO dan Xiaopeng Motors yang berada dalam posisi untuk memimpin," katanya.
BAIC Group memprediksi penjualan kendaraan listrik tahunan di China akan mencapai angka satu juta pada 2018.
Gu mengatakan perawatan kesehatan akan menjadi taruhan bagus lainnya dalam jangka panjang karena akumulasi kekayaan, perbaikan standar hidup dan urbanisasi.
"Industri perawatan kesehatan China harus besar, karena semua orang peduli akan hal itu. Kita akan melihat kenaikan belanja yang akan menghasilkan perusahaan yang jauh lebih besar," tuturnya.
KEYWORD :China Mobil Listrik Teknologi
