Sabtu, 21/12/2024 21:12 WIB

Separatis Dukungan Uni Arab Mulai Kudeta di Yaman

Perdana menteri Yaman tuding pasukan separatis selatan didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) melakukan

Pendukung separatis selatan berdemonstrasi melawan pemerintah di Aden, Minggu (Fawaz Salman/Reuters)

Jakarta - Perdana menteri Yaman tuding pasukan separatis selatan didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) melakukan "kudeta" menyusul penyitaan beberapa kantor pemerintah dalam bentrokan mematikan di kota pelabuhan Aden.

"Di Aden, pemerintahan sedang diujir," kata Perdana Menteri Ahmed bin Dagher dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Senin (29/1)

"Apa yang terjadi sangat berbahaya dan mempengaruhi keamanan, stabilitas dan kesatuan Yaman. Pelanggaran ini tidak jauh berbeda dengan kejahatan yang dilakukan oleh Houthi di Sanaa," tambahnya.

Bentrokan meletus di Aden awal hari Minggu setelah tentara Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didukung oleh Arab Saudi, berusaha mencegah kelompok separatis, yang didukung oleh UEA, memasuki kota tersebut.

Sedikitnya 10 orang tewas dan 30 lainnya cedera dalam pertempuran tersebut, kata sumber-sumber rumah sakit. Bandara utama tersebut juga dilaporkan ditutup.

Southern Transitional Council (STC) memberi peringan kepada Hadi tujuh hari pekan lalu untuk menolak perdana menteri dan kabinetnya, atau memilih digulingkan. Pemerintah Hadi menolak untuk dipaksa dan kemudian melarang pertemuan umum menjelang tenggat waktu hari Minggu.

Murad Abdu, seorang aktivis pemuda di Yaman selatan, mengatakan pengerahan petugas kepresidenan Hadi memicu konfrontasi sengit dengan angkatan bersenjata STC.

"Tembakan senjata bergema di sebagian besar kota dengan pertempuran jalanan yang berliku-liku di distrik Aden Khormaksar, al-Mansoura, dan Dar Sad," kata Abdu.

"Jalan-jalan kosong lalu lintas, sekolah, kantor pemerintah, dan sebagian besar toko tutup," sambungnya

Menanggapi pengumuman tersebut, Zaid al-Jamal, sekretaris pemimpin STC Aidarous al-Zubaidi, mengatakan "pemberontakan" akan berlanjut hingga pemerintahan Hadi "digulingkan".

"Kami telah mengumumkan sebuah program baru pemberontakan rakyat yang akan dimulai besok. Orang-orang sudah mulai membanjiri Al-Orouth Square dan tidak akan pergi sampai pemerintah digulingkan," ujarnya

Saluran TV Saudi Al-Hadath melaporkan, Hadi meminta gencatan senjata segera dan untuk semua pihak menarik pasukannya. Namun anggota STC mengatakan seruan gencatan senjata sudah terlambat. "Hadi hanya meminta gencatan senjata untuk menyelamatkan sisa-sisa tentaranya," katanya

KEYWORD :

Yaman UEA Kudeta Mansour Hadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :