Minggu, 24/11/2024 07:20 WIB

Pendidikan "Zaman Now" Didominasi Kaum Perempuan

Akses dan kesempatan perempuan untuk bersekolah dewasa ini sudah semakin mudah.

Guru Besar FEUI Prof. Dr. Mayling Oey Gardiner (foto: Jurnas)

Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Prof. Dr. Mayling Oey mengatakan, bangku pendidikan dewasa ini sudah didominasi oleh kaum perempuan.

Akses dan kesempatan perempuan untuk bersekolah dewasa ini sudah semakin mudah. Tak seperti dulu, ketika perempuan menjadi nomor ke sekian dalam urusan pendidikan.

“Anak perempuan sekarang tidak ada perbedaan dengan anak laki-laki. Karena tentu saja lebih banyak anak perempuan yang sekolah dari pada anak laki-laki,” ujar Mayling kepada Jurnas.com di kediamannya, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (21/2).

Mayling mengungkapkan berdasarkan data yang dia peroleh, jumlah laki-laki dan perempuan yang duduk di bangku SD dan SMP sudah relatif sama rata. Namun ada perbedaan di level SMA. Justru perempuan lebih mendominasi di tingkat SMA.

“Ini yang kita namakan cross-over, sehingga lebih banyak perempuan yang bersekolah SMA. Karena itu, akhirnya mempengaruhi jumlah perempuan di perguruan tinggi,” kata salah satu pendiri Yayasan Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP) tersebut.

Tak hanya di jenjang pendidikan dasar, Mayling menambahkan, sejauh ini perguruan tinggi negeri (PTN) juga didominasi oleh kaum perempuan. Secara khusus, ibu satu anak yang masih aktif sebagai pembina GPSP itu menyebut, jumlah perempuan di PTN lebih banyak ketimbang di perguruan tinggi swasta (PTS).

Fenomena tersebut menurut Mayling bukan hal yang aneh. Gaya hidup yang semakin mahal dan kompleks, secara alamiah menuntut perempuan lebih mandiri. Mayling menyebut pada akhirnya pendidikan dianggap sebagai investasi masa depan.

“Karena perempuan butuh bekerja untuk menghasilkan uang. Misal dia ingin kue, ya harus beli. Biar bisa beli, butuh uang. Biar dapat uang harus kerja. Caranya bisa diterima kerja, dengan pendidikan yang tinggi,” kata Mayling.

Perempuan pertama Indonesia bergelar doktor di bidang demografi ini juga mengatakan campur tangan pemerintah dalam hal kebijakan pendidikan dan penyediaan aset fisik sekolah sangat mendukung pendidikan khususnya pendidikan pada perempuan.

Kebijakan SD Inpres yang diterbitkan pemerintah pada pertengahan tahun 1970-an dikatakan Mayling telah mengubah wajah pendidikan Indonesia.

“Pelan tapi pasti, partisipasi perempuan di bidang pendidikan semakin  membaik. Dan hingga saat ini, perempuan telah mendominasi berbagai level pendidikan”, ujar Mayling yang hingga kini masih aktif di berbagai LSM dalam dan luar negeri, serta Dewan Riset Nasional (DRN).

KEYWORD :

Pendidikan Perempuan Indonesia Mayling Oey




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :