Nini Sumohandoyo Director Corporate Communication & Sharia Prudential dalam diskusi (Foto: jurnas.com/Eka Wahyu Pramitha)
Jakarta - Berdasarkan riset Sharia Consumer Survey 2016 yang dilakukan oleh Nielsen, sekitar 4.000 responden di 10 kota besar dengan target audience dari kalangan menengah atas menunjukkan, sebanyak 47% responden ingin membeli asuransi konvensional dan 40 persen asuransi Syariah.
" Tahun 2017 industri asuransi syariah tumbuh dengan kuat. Produk Prulink Syariah Rupiah Asia Pasific Equity fund pertumbuhan selama 2017 mencapai 26,6 %, Indonesia terbaik dalam pertumbuhannya" demikian ujar Nini Sumohandoyo Director Corporate Communication & Sharia Prudential dalam diskusi "Syariah Untuk Semua" yang bertempat di Menteng, Rabu (7/3)Dengan pertumbuhan ekonomi yang ada, masih ada peluang bagi industri asuransi syariah untuk mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Di antaranya menyasar segmen market yang tidak terlalu dijejali oleh para pemain konvensional. Peningkatan industri asuransi jiwa syariah diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yang diprediksi bakal semakin berkembangSenada, pakar ekonomi Syariah, Muhamad Syakir Sula dalam kesempatan yang sama menyampaikan, peningkatan industri asuransi jiwa syariah diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia juga menyampaikan, kinerja asuransi jiwa syariah akan semakin berkembang pada 2018 dan menjadi pilihan proteksi dan investasi masyarakat.Baca juga :
Satgas Pemberantasan Impor Ilegal Harus Lebih Efektif Lindungi Industri Keramik Dalam Negeri
Syakir Sula juga menambahkan, kendala utama industri asuransi syariah adalah permodalan dan sumber daya manusianya, namun baru pada era pak Jokowi dukungan dari Pemerintah cukup besar, salah satunya dengan lahirnya Komite Nasional Keuangan Syariah ( KNKS) dengan ketuanya Presiden langsung. "Ini era baru, dengan dukungan dari pemerintah saya yakin industri ini akan tumbuh. Ini peluang besar untuk asuransi Syariah" ujarnya.Syakir Sula menyampaikan saat ini Prudential menjadi salah satu top brand dalam industri asuransi syariah di Indonesia, jauh meningkat dibanding perintis industri syariah lainnya. "Beberapa tahun lalu, asuransi syariah belum diminati, penetrasi rendah. Tapi begitu prudential masuk dalam industri asuransi syariah ini pertumbuhannya significant sampai 100 persen lebih" ujarnya.
Satgas Pemberantasan Impor Ilegal Harus Lebih Efektif Lindungi Industri Keramik Dalam Negeri
Perekonomian Asuransi Jiwa Syakir Sula