Adrian Lamo (foto: BBC)
New York - Peretas papan atas Adrian Lamo meninggal dunia, Sabtu (17/3) pagi. Kabar kematian hacker canggih yang pernah membajak situs Wikileaks itu disampaikan langsung oleh ayahnya, Mario, di Facebook.
"Dengan hati yang sedih, saya harus menyampaikan bahwa Adrian sudah meninggal. Dia adalah anak kesayangan saya," tulis Mario.
Semasa hidupnya, Lamo dikenal berkat aksi heroiknya membongkar identitas pelaku penyebar rahasia militer Amerika Serikat ke Wikileaks, Chelsea Manning.
Bahkan pentolan Wikileaks Julian Assange, saat itu sempat memberikan Lamo julukan `Hacker Pengkhianat`.
Setelah The Guardian mengusut kasus tersebut, Lamo mengakui itu adalah keputusan berat yang pernah dia lakukan. Bahkan, Lamo sempat berharap Manning tak dipenjara berkat tindak kriminalnya itu.
Manning tetap dipenjara. Akan tetapi pada Mei 2015, Presiden AS Barrack Obama membebaskan Manning. Setelah itu, Manning diketahui mengubah idetitasnya menjadi perempuan.
Tidak hanya terkenal berkat jasanya membongkar kasus pembocoran data militer AS, Lamo juga menjadi `musuh` bagi perusahaan ternama. Di antaranya, Yahoo, Microsoft, hingga New York Times.
Pendukung HAM Sambut Pembebasan Assange, Sebut Kasusnya Jadi Preseden yang Mengkhawatirkan
Hacker Wikileaks Adrian Lamk Julian Assange