Minggu, 22/12/2024 13:17 WIB

Google Kucurkan Rp4,03 Triliun Demi Lawan Penyebaran Hoax

Kampanye yang akan dikenal sebagai Inisiatif Google Warta mencakup program untuk memerangi penyebaran informasi palsu

Ilustrasi Google (foto: TechCrunch)

Jakarta - Google berencana mengucurkan dana 300 juta dollar, atau sekitar Rp4,03 triliun pada Selasa demi memulai inisiatif baru untuk meningkatkan dan memperkuat jurnalisme berkualitas selama tiga tahun ke depan.

Kampanye yang akan dikenal sebagai Inisiatif Google Warta mencakup program untuk memerangi penyebaran informasi palsu dan untuk mendorong langganan ke publikasi berita. Hal itu diungkapkan Chief Staff Bisnis Google, Philipp Schindler dalam sebuah posting blog.

"Komitmen yang kami buat melalui Google News Initiative menunjukkan bahwa berita dan jurnalisme berkualitas adalah prioritas utama untuk Google," tulis Schindler.

"Kami tahu bahwa kesuksesan hanya dapat dicapai dengan bekerja bersama, dan kami berharap dapat berkolaborasi dengan industri berita untuk membangun masa depan yang lebih kuat bagi jurnalisme," lanjutnya.

Sebagai bagian dari inisiatif Schindler, Google membuat Lab Disinfo di samping Sirkuit Pertama Harvard Kennedy School untuk mengatasi kesalahan informasi selama pemilihan dan pemberitaan berita ketika perusahaan tersebut mengatakan "aktor jahat" sering berusaha menargetkan platform Google untuk menyebarkan konten yang tidak akurat.

Selain Disinfo Lab, Google berencana untuk membuat rak "Berita Top" di platform videonya YouTube untuk menyoroti konten yang relevan dari sumber berita terverifikasi.

Google juga berjanji untuk berkolaborasi dengan Poynter Institute, Stanford University dan Local Media Association untuk meluncurkan proyek AS yang dirancang untuk meningkatkan literasi informasi digital bagi konsumen muda yang dinamai MediaWise.

Perusahaan juga meluncurkan sepasang alat untuk membantu saluran berita menggerakkan langganan dan memberi wartawan akses yang lebih aman ke internet.

Berlangganan dengan Google memungkinkan pembaca untuk berlangganan outlet berita di seluruh platform Google.

Perusahaan itu mengatakan itu juga menguji "Propensity to Subscribe" fitur yang akan memungkinkan outlet untuk mengenali pelanggan potensial berdasarkan data pembelajaran mesin.

Alat lain yang dikenal sebagai Outline dirancang untuk memudahkan organisasi berita membuat jaringan pribadi virtual atau VPN sendiri.

KEYWORD :

Google Berita Hoax Internet




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :