Sabtu, 21/12/2024 21:15 WIB

Tahun 2019, Stunting Ditargetkan Alami Penurunan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Inonesia harus memiliki perencanaan khusus mencegah stunting.

Wapres Jusuf Kalla saat mengisi acara Stunting Summit di Hotel Borobudur, Jakarta (Foto: Eka Pramita)

Jakarta - Dalam RPJMN tahun 2015-2019, pemerintah telah menargetkan penurunan stunting pada anak di bawah usia 2 tahun (Baduta) dari 32,9 persen di tahun 2013 menjadi 28 persen di tahun 2019, sementara di dalam RKP 2018 pemerintah telah menjadikan penurunan stunting sebagai salah satu Proyek Prioritas Nasional.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, acara Stunting Summit diadakan untuk merealisasikan tujuan konstitusi negara dalam mensejahterakan bangsa.

"Bicara stunting atau kekerdilan bicara soal pencegahan. Kita harus memiliki perencanaan jangka panjang. Mulai dari pemenuhan 1000 hari pertama kelahiran dengan nutrisi yang baik, gizi seimbang, air bersih dan sanitasi yang memadai," ungkapnya dalam Stunting Summit di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/3).

Perencanaan jangka panjang itulah yang harus menjadi prioritas bagi keluarga. Sebab, perlu diketahui stunting tidak hanya menimpa keluarga tidak mampu tetapi juga masyarakat perkotaan kelas menengah ke atas, akibat pola hidup tidak sehat.

"Itulah mengapa dibutuhkan kerjasama kita semua," tambahnya.

Menteri PPN/Kepala Bappns Bambang P.S. Brojonegoro menambahkan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan, melainkan harus dilakukan secara bersama-sama melalui penguatan komitmen daerah serta koordinasi lintas sektor.

"Komitmen pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan program penurunan stunting dan perlu direncanakan serta dianggarkan dalam dokumen perencanaan daerah," ucapnya.  

KEYWORD :

stunting Jusuf Kalla kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :