Sabtu, 21/12/2024 21:06 WIB

Ternyata Stunting Bisa Dicegah Lho

Jika tak segera dilakukan pencegahan kerugian negara akibat stunting mencapai sekitar Rp 300 Triliun per tahun.

ilustrasi anak stunting

Jakarta - Stunting atau anak kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dalam jangka pendek, kekurangan gizi akan menyebabkan gangguan kecerdasan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh, serta gangguan metabolisme.

Sementara itu, dalam jangka panjang, kekurangan gizi menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke.

Belum lagi ditambah pengaruh stunting terhadap tingkat inteligensi, lebih banyak anak yang ber-IQ pernah di kalangan anak stunting daripada di kalangan anak yang tidak stunting. Bahkan, di usia produktif, anak stunting memiliki penghasilan 20 persen lebih rendah daripada anak yang tumbuh optimal.  

Perlu diketahui, saat ini satu dari tiga anak balta di Indonesia menderita stunting. Lalu apakah stunting bisa dicegah? Ya, stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Memasuki masa kehamilan, ibu hamil konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama makanan bersumber protein hewani, agar janin selalu sehat dan bayi lahir selamat. Saat bayi berusia 0-6 bulan hanya mendapatkan ASI selama 6 bulan pertama.

Dilanjutkan pemberian Makanan Pendamping ASI dengan jumlah, frekuensi dan keragaman yang cukup sesuai usianya. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai ank berusia 2 tahun.

Satu hal yang tak kalah penting ialah memastikan agar anak-anak juga harus tinggal di lingkungan yang bersih yang ditandai dengan setiap orang menggunakan jamban sehat dan sanitasi baik.

KEYWORD :

stunting gagal tumbuh pencegahan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :