Menteri Amran Sulaiman panen perdana bawang putih di Banyuwangi, Kamis (Foto: Kementan)
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan agar importir segera mendistribusikan pasokan bawang putih menyusul kabar melonjaknya harga di pasaran.
"Kami segera konsolidasi dengan importir untuk memasok bawang putih ke pasar agar harga terkendali," kata Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura Yasid Taufik.
Berdasarkan pantauan perkembangan harga selama Januari hingga April pasokan harga bawang putih relatif normal. Pasokan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati selama Januari hingga Maret minggu ke dua pasokan berkisar 13-24 ton per hari dengan harga berkisar 14-23 ribu per kg.
Bahkan, sejak 27 Maret pasokan bawang putih ke pasar induk terjadi peningkatan dua kali lipat berkisar 36-60 ton per hari dengan harga harga 19-21 ribu per kg.
Meningkatnya pasokan bawang putih ini sejalan dengan mulainya direalisasikan impor bawang putih oleh importir sesuai Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan yang dimiliki oleh importir.
Diakui bawah produksi bawang putih hanya mampu memenuhi sekitar 5-10 persen dari kebutuhan pasar dalam negeri. Untuk menyelesaikan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah membuat terobosan kebijakan untuk percepatan swasembada bawang putih.
Selain itu, Mentan juga mewajibkan para importir untuk menanam dan menghasilkan bawang putih sebesar 5 persen dari dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pertanian Nomor 38 tahun 2017 dan sudah dijalankan dengan baik seperti pada panen perdana pada pertengahan bulan lalu di Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu, Mentan juga sudah melakukan upaya untuk membuka lahan untuk ditanami bawang putih. Untuk mencapai swasembada bawang putih sebesar 600 ribu ton diperkirakan hanya membutuhkan lahan seluas 73 ribu hektar.
"Kebutuhan lahan yang untuk bawang putih sangat kecil. Kalau dibandingkan dengan jagung dan padi yang kebutuhan lahannya 21 juta hektar," ujar Menteri Amran optimis.Berdasarkan data Badan Litbang Pertanian, tersedia potensi lahan yang cocok untuk pengembangan bawang putih seluas 629.000 hektar yang terdiri dari 259.000 hektar lahan diversifikasi (tegalan) dan 370.000 hektar lahan eketensifikasi (semak belukar).
"Tahun ini, insyaallah sudah ada lahan 15 ribu hektar. Naik sekitar seribu persen dari tahun 2014 yang cuma sekitar seribu hektar lebih. Dalam dua tahun kedepan paling lambat insyaallah sudah swasembada," tambahnya.Sebagai upaya tersebut, Kementan juga membuat relaksasi aturan perbenihan, lalu penjajakan dan ujicoba benih impor beberapa negara, dan memacu produksi benih lokal melalui kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) dan swadaya. KEYWORD :Kementan Bawang Putih Importir